Mereka menaiki rakit bambu untuk sampai di tengah Situ Sanghyang yang cantik nan eksotis. Empat buah rakit bambu ditambatkan di tengah situ untuk pijakan peserta upacara.
Dan bendera merah putih pun berkibar sepanjang upacara, “Kami sengaja dengan para pemuda dan muspika kecamatan gelar upacara bendera Sumpah Pemuda yang unik di tengah Situ Sanghyang,” kata Plt Camat Tanjungjaya Usep Gunawan.
Meski di atas air dengan terpaan angin kencang, upacara berlangsung khidmat katanya, selain menanamkan jiwa nasionalisme dan menumbuhkan semangat kepemudaan, upacara ini juga untuk mendongkrak potensi pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
“Ini upaya kami pemerintah untuk mendongkrak kembali wisata situ yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19. Kami ingin geliat pengunjung datang lagi dan tahu kalau situ masih indah dan layak didatangi untuk wisata,” tambah Usep.
Bertindak sebagai insfektur upacara, Kapolsek Tanjungjaya Ipda Jajat Jatnika mengaku memiliki pengalaman berbeda melaksanakan upacara di tengah Situ sanghyang.
Ia mengatakan Semangat jiwa nasionalisme dan cinta Tanah Air diharapkannya tertanam dalam benak pemuda bangsa, “Yah kita coba tanamkan semangat kepemudaan dan jiwa nasionalisme juga,” ucap IPDA Jajat.
Sementara salah seorang pemuda asal Tanjungjaya, Ardiana menyambut baik upaya pemerintah daerah membangkitkan kembali potensi wisata di Situ Sanghyang dengan upacara tersebut.
Ia berharap wisata situ dengam luas 24 hektar ini kembali menggeliat, “Kami berharap sih wisata disini kembali hidup, UMKM hidup, ekonomi masyarakat juga hidup setelah momen upacara hari Sumpah Pemuda ini,” tutur Ardiana.
Situ Sanghyang sendiri merupakan destinasi wisata danau yang dimiliki Kabupaten Tasikmalaya. Namun katanya, selama pandemi COVID-19, situ ini sepi dari pengunjung hingga nyaris mati suri.
“Di lokasi ini masyarakat bisa menikmati naik rakit kelilingi situ, memancing ikan air tawar hingga menikmati kuliner ikan bakar,” tutupnya. Ndhie
