Kota, Wartatasik.com – Karang Taruna Sasuhunan RW 10 Kel Bantarsari Kec Bungursari Kota Tasikmalaya peringati Hari Sumpah Pemuda tahun 2020 dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Puncaknya, setelah ragam kegiatan dari Jumat lalu, malam tadi usai ditutup dengan Imtihan anak dan Tabligh Akbar dengan mengahdirkan KH Miftah Farid dari Ponpes Miftahul Khoer Pasir Batang.
Ditemui Wartatasik.com, KH Miftah Farid mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai oleh Karang Taruna Sasuhunan dan Trivad Mountain dalam memeriahkan Hari Sumpah Pemuda dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
KH Miftah berharap pemuda hari ini menjadi generasi yang membangkitkan gairah semangat cinta ilmu dan agama. Pria kharismatik ini menyebut, pemuda boleh bergaul dengan siapapun, tapi harus punya prinsip.
“Insya Allah dengan kegiatan seperti ini bisa mengangkat derajat para pemuda, semoga karang taruna lain mempu menjadi penggerak kegiatan positif seperti ini. Semoga kita semua mati dengan khusnul khatimah,” ucap KH Miftah, Selasa malam (02/11/2020).
Ditempat sama, Pembina Karang Taruna Sasuhunan Asep Rahmat Hidayat bersyukur segala kegiatan yang dirancang terlaksana dengan lancar dan kondusif. Pihak panitia pun kata ia, tetap tegas menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah.
“Kegiatan dari hari Jumat kemarin dan puncaknya malam ini yaitu imtihan, kemudian santunan kepada jompo dan yatim. Biasanya Karang Taruna Sasuhunan rutin santunan dua minggu sekali, cuma hari ini disekaliguskan,” ungkapnya.
Dijelaskan Asep, Karang Taruna Sasuhunan sudah berdiri sekitar 15 tahunan dengan motto silih asah, silih asih silih dan silih asuh. Adapun terangnya, banyak program yang sudah digerakan diantaranya bidang perekonomian, sosial dan budaya.
Hal itu lanjut Asep, untuk membina dan mengaplikasikan anak muda ini supaya tingkat nilai sosialnya tinggi. Sedangkan progres kedepan, ia membeberkan anggota Karang Taruna Sasuhunan akan dididik ke bidang pertanian atau agrobisnis.
“Sekali lagi, kami berharap anak muda ini makin solid dalam satu ikatan Sasuhunan. Mereka dididik di gunung supaya tidak adigung dan didik di lembur supaya tidak nganggur,” pungkasnya. Redi.
