Belajar Coding dari Nol Melalui Studi Independen Kampus Merdeka Ruangguru CAMP

Belajar Coding dari Nol Melalui Studi Independen Kampus Merdeka Ruangguru CAMP | dokpri

Referensi – Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil..

Kampus Merdeka memiliki tujuan untuk memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan sesuai minat dan bakat. Kampus Merdeka memberikan banyak manfaat, khususnya bagi mahasiswa. Berikut alasan mengapa mahasiswa harus mengikuti program-program dari Kampus Merdeka.

Kegiatan praktik di lapangan akan dikonversi menjadi SKS, eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester, belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal, dan menimba ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka.

Terdapat banyak sekali program yang bisa diikuti oleh mahasiswa seperti Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards, Praktisi Mengajar, Bangkit by Google, dan Kementerian ESDM – GERILYA.

Banyak dari mitra-mitra yang bergabung di program kampus merdeka diantaranya Ruangguru, Zenius, Dicoding, Binar Academy, Shopee, Petrokimia, Stechoq, Bisa.ai, CADFEM dan Telkomsel.

Studi Independen bersertifikat adalah mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan di masa depan, berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapannya, dan mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek riil.

Diakui Moch. Yusuf Efendi mahasiswa dari Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bahwa Yang akan didapatkan dari kegiatan Studi Independen yaitu pembelajaran yang relevan (ilmu praktis dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan industri), ubah aspirasi jadi aksi (kesempatan untuk masuk ke dalam jalur karir yang diinginkan),

“Kreativitas tanpa batas (pengalaman mengimplementasikan ilmu sesuai standar industri), bangun dan perluas koneksi (berjejaring dengan pihak yang relevan dengan karir pilihanmu). Selain itu, program ini gratis tanpa dipungut biaya,” jelasnya.

Progam Studi Independen yang diikutinya adalah Backend Engineering Bootcamp dengan Ruangguru CAMP (Career Acceleration Bootcamp) PT. Ruang Raya Indonesia. Pada Program ini nantinya akan belajar secara online.

“Tanpa dukungan back-end yang baik, tampilan antar muka (front-end/client side) website yang menarik dan interaktif akan gagal diakses oleh pengguna. Komponen backend yang buruk dapat membuat website berjalan lambat, error, hingga tidak dapat diakses,” terang Moch. Yusuf.

Lulusan program ini katanya lagi, dapat bekerja di bidang pengembangan web, dan perangkat lunak, dengan peran khusus sebagai Back-End Developer, Back-End Engineer dan Software Engineer.

Ditambahkannya, program ini berjalan selama 5 bulan atau setara dengan 1 semester. Sebelum kegiatan dimulai semua siswa mendapatkan kiriman baju dan notebook dari Ruangguru.

“Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu Onboarding pada tanggal 15 agustus 2022 untuk pengenalan lebih dalam terkait mitra dan modul yang akan dipelajari selama kegiatan MSIB Batch 3 di PT. Ruang Raya Indonesia (Ruangguru),” imbuhnya.

Materi pembelajaran yang dipelajari lanjutnya, yaitu belajar dasar-dasar pemrograman dan Software Engineering (menerapkan proses pengembangan software dengan code editor vs Code),  Basic Frontend Web Develpoment with HTML & CSS (memahami penulisan html dan penggunaan css dalam web development dasar), Dasar Pemrograman Backend (memahami dan mampu menulis pemrograman dasar menggunakan go).

“Database Management & Technology (memahami dan mampu membuat database design yang efisien dengan Relation Database dan NoSQL), Web Application (membuat progam aplikasi yang efisien dengan REST API), dan General Competencies (pembelajaran tambahan yang mendukung kemampuan peserta dalam mengikuti dan menerapkan progam digital marketing). Di akhir sesi terdapat Final Project yang harus dikerjakan,” tambah Moch Yusuf.

Di Ruangguru CAMP juga lanjutnya lagi, terdapat oleh mentor-mentor yang berkecimpung atau bekerja di dunia software engineering dan web development dari star upstar up ternama. Mentor-mentor inilah yang nantinya akan membantu siswa dalam memahami materi, dan membantu menyelesaikan problem yang terjadi pada siswa.

“Sistem pembelajaran ruangguru yaitu belajar secara online dengan satu minggu sekali di adakan mentoring. Matkul yang diberikan ruangguru bahwasannya terdapat deadline tetap yaitu setiap 1 SKS deadline 1 minggu. Sebelum kita diberikan akses untuk membaca materi yang sudah di siapkan, langkah awal kita wajib mengerjakan pre test sebagai syarat untuk mengakses materi yang diberikan,” akunya.

Dijelaskanya, pada setiap materi yang diberikan terdapat video pembelajaran yang sangat memudahkan dan terdapat quiz di akhir sesi. Untuk setiap matkul yang diberikan terdapat exercise, assignment, dan final project.

“Pada ruangguru terdapat sistem plagiarisem yang mampu mendeteksi adanya kesamaan coding dari siswa becked. Plagiarisem ini dibuat agar tidak terjadi kecurangan dalam proses pembelajaran sehingga harus belajar agar bisa mengerjakan. Jika kita terdeteksi terdapat redflag cara solvednya yaitu dengan mengganti logic dari codingan kita atau menjelaskan tugas yang kita kerjakan,” terangnya.

Adanya leaderboard bagi siswa yang mengerjakan tercepat akan membuat semakin bersemangat. Pada akhir sesi mata kuliah akan terdapat post test yang wajib dikerjakan sebagai pembanding pemahaman sebelum dan sesudah belajar mata kuliah tersebut.

“Sebagai orang yang baru belajar coding karena jurusan yang saya ikuti yaitu Teknik Industri tidak relevan dengan apa yang di pelajari selama 4 semester awal berjalan, tentu sangat kesulitan dengan banyaknya tugas dan deadline yang mepet. Sistem plagiarisem membuat tidak adanya belajar bersama yang menyebabkan kita stuck tanpa adanya proges,” katanya.

Melihat banyaknya siswa non IT yang baru belajar coding kata Yusuf, membuat ruangguru memberikan beberapa kebijakan yaitu, mengadakan sesi qna, membuat gradr-cli helpme untuk menanyakan problem coding yang masih erroir dan mengangkat assisten mentor yang di ambil dari siswa paham IT untuk membantu menjelaskan materi dan memberikan logic exercise.

“Proses pembelajaran yang padat dan ketat membuat siswa yang baru belajar coding dan mau belajar akan bisa memahami dengan baik. Adanya  problem yang terjadi, semoga menjadikan Studi Indepenten dari Ruang Guru menjadi lebih baik untuk kedepannya,” tandas Moch. Yusuf Efendi mahasiswa dari Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Red.

 

Berita Terkait