Dengar Pendapat DPRD dan Kabag Kesra, Bahas Soal Perhatian Nasib Ribuan Guru Ngaji

Dengar Pendapat DPRD dan Kabag Kesra, Bahas Soal Perhatian Nasib Ribuan Guru Ngaji | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Sekitar 4000 orang guru ngaji yang tersebar di Kota Tasikmalaya layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Mereka tidak hanya sekadar mengajar (ta’lim) tapi dia juga mendidik (tarbiyah).

Terkait besarnya jasa dan pengorbanan para guru ngaji, maka bentuk perhatian berupa jaminan kesehatan atau kesejahteraan mereka didorong untuk lebih diperhatikan.

Demikian nada itu berkumandang pada rapat dengar pendapat Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang terdiri dari H. Dede Muharam, Gilman Mawardi, Hj. Elah dan Hj Nurjanah dengan kepala Bagian Kesra Pemkot Tasik Drs. Encu Darsiwa di DPRD kota Tasikmalaya, Senin (21/03/2022).

Ketua komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharram mengatakan, bahwa jasa para guru ngaji tak terhingga nilainya. Saat ini, informasinya ada sebesar Rp 50 ribu per orang.

“Kalau berat untuk meningkatkan kesejahteraannya, maka kita mendorong bentuk lain seperti subsidi jaminan kesehatan bisa diberikan oleh Pemkot Tasikmalaya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD, H. Gilman Mawardi menambahkan, bahwa guru ngaji adalah sosok yang sangat mulia, jauh dari gemerlap media, sosok pemimpin yang berkorban untuk kepentingan umat, pemimpin rohani yang keikhlasannya tak tertandingi.

“Mereka tidak mungkin mengemis untuk minta diperhatikan. Tetapi harusnya kita mengerti dengan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pejuang seperti guru ngaji itu,” ucap Gilman.

“Ironiskan kota Tasikmalaya adalah kota santri, tetapi nasib guru ngajinya tak pernah diperjuangkan. Jadi Komisi IV mendorong Wali Kota menyiapkan anggaran dan kebijakan untuk memberi jaminan kesehatan maupun kesejahteraan bagi mereka,” tambahnya.

Ditempat sama Kabag Kesra Setda Kota Tasikmalaya Encu Darsiwa membenarkan bahwa peran mulia guru ngaji sangat luar biasa, terutama dalam membentuk karakter anak-anak.

“Sejauh ini adanya semacam insentif baru diberikan untuk guru madrasah, Guru di IGRA dan lainnya. Namun untuk guru ngaji belum,” jelas Encu.

Menurutnya, saat ini telah dialokasikan Rp 250 juta untuk memberi penghargaan bagi mereka. Makanya di pembahasan APBD tahun 2023 akan diusulkan, sebab peluang di usulkan pada perubahan APBD tahun 2022 tampaknya kecil.

“Skemanya seperti apa nanti akan dipikirkan dan dibahas bersama. Kita juga berharap pandemi segera tuntas, sehingga alokasi anggaran bisa fokus untuk memperkuat peningkatan kapasitias masyarakat dan kesejahteraan masyarakat, termasuk guru ngaji,” pungkasnya. Suslia

Berita Terkait