Diprakarsai VRI, Warga Cisempur dan Mandalahurip Bangun Jembatan Gantung

Diprakarsai VRI, Warga Cisempur dan Mandalahurip Bangun Jembatan Gantung | Suslia

Alhamdulilah, masyarakat kami sangat senang sekali setiap harinya dari setiap kedusunan mengirimkan perwakilan masyarakat, jembatan ini adalah impian masyarakat kami sejak tahun 1987,”

Kota, Wartatasik.com – Puluhan warga Kampung Cisempur dan Mandalahurip bahu membahu bergotong royong dalam pembuatan jembatan gantung perintis yang diprakarsai oleh Vertical Rescue Indonesia (VRI) beserta masyarakat.

Tokoh masyarakat Kampung Cisempur Yaman mengungkapkan, warga Kampung Cisempur dan Mandalahurip sangat antusias terhadap pembangunan jembatan perintis ini.

“Alhamdulilah, masyarakat kami sangat senang sekali setiap harinya dari setiap kedusunan mengirimkan perwakilan masyarakat, jembatan ini adalah impian masyarakat kami sejak tahun 1987,” ungkapnya, Senin (07/06/2021).

“Mudah-mudahan jembatan ini segera cepat selesai, sehingga akan berdampak pada pendidikan dan ekonomi masyarakat kami,” tambah Yaman.

Komandan Satgas Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung Indonesia VRI Tedi Ixdiana menyebut, jembatan ini dibangun atas permintaan masyarakat.

Sebetulnya kata Tedi, VRI sesuai namanya bergerak di bidang penyelamatan apabila terjadi musibah terutama pada lokasi bencana yang ekstreem, namun banyaknya permintaan dari masyarakat untuk dibuatkan jembatan gantung, sehingga pihaknya tidak bisa menolak.

“Jembatan gantung yang dibuat ini merupakan jembatan perintis dengan menggunakan teknik dead man, yaitu tali dipancang dengan menggunakan media batu yang ditanam, sehingga teknik ini dapat digunakan di segala medan,” jelas Tedi.

Dijelaskannya, segala materi yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan perintis berasal dari para donatur dan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan, mulai dari makan, bahan material sampai tenaga dikerjakan secara bersama-sama.

“Sampai dengan pembuatan jembatan yang ke 124 ini, VRI hanya menyumbangkan pemikiran dan tenaga untuk biaya di Cisempur, inipun sebagian besar dari donatur Alumni SMA Medhodis 90 Medan,” ungkapnya.

Tedi berharap dengan pola kebersamaan melibatkan seluruh komponen dalam pembangunan jembatan ini bisa meningkatkan dan menumbuhkan budaya gotong-royong di masyarakat, sehingga secara otomatis akan menimbulkan rasa memiliki.

“Dalam pemeliharaan jembatan ini, kami serahkan kepada masyarakat yang ada di sini, namun sebelum penyerahan nanti kita akan memberikan sosialisasi perihal teknik pemeliharaan serta pengerjaannya,” pungkasnya. Suslia.

Berita Terkait