Gunakan APD Lengkap, Perawat Puskesmas Pamengpeuk di Hadiahi Bogem Mentah

Gunakan APD Lengkap, Perawat di Puskesmas Pamengpeuk di Hadiahi Bogem Mentah | Ist

Kab Garut, Wartatasik.com – Seorang perawat di puskesmas Pameungpeuk Garut Jawa Barat dipukul keluarga pasien, aksi penganiyaan diduga hanya gara gara tidak mau melihat perawat menangani pasien menggunakan alat pelindung diri lengkap (APD).

Alhasil, rekaman CCTV ini beredar di media sosial hingga viral usai diposting Instagram. Dalam video tersebut nampak seorang perawat ber-APD lengkap membawa pasien ke tempat tidur.

Tak lama berselang seorang pria yang mengenakan jaket hitam hampiri tenaga kesehatan yang telah membantu menaikan kaki pasien, pria tersebut memukul perawat sebanyak dua kali, aksi penganiayaan dilerai warga lain yang masuk ruangan perawat.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memastikan, peristiwa ini terjadi di IGD Puskesmas Pameungpeuk Garut Jawa barat, Rabu (22/06/21).

Ketua Satgas Covid 19 DPP PPNI Pusat Jajat Sudrajat mengatakan, meski penyebab pemukulan masih didalami dugaan sementara di picu masalah sepele. Namun, terlihat keluarga pasien enggan melihat perawat menangani pasien gunakan APD lengkap.

“Padahal, penggunaan APD lengkap jadi standar operasional tenaga kesehatan selama pandemi Covid 19,” Tegas Jajat, Kamis (24/06/2021).

Pihaknya terang ia, sudah mendapat konfirmasi kejadian di Pameungpeuk Garut itu benar terjadi. Dan saat diseldiki PPNI, info yang tersebar ada insiden salah seorang keluarga pasien tidak mau melihat perawat gunakan APD saat rawat keluarganya.

Wakil Gubernur Jabar UU ruzahnul Ulul menyayangkan masih terjadi aksi penganiayaan terhadap tenaga kesehatan. Ia pun meminta masyarakat menghargai kinerja petugas medis yang sangat keras dalam menangani pandemi covid-19.

“Saya lihat di video kejadiannya, tolong kepada masyarakat agar menghormati, menghargai nakes,” harapnya.

Sementara itu, pihak puskesmas Pameungpeuk Garut mengaku punya bukti rekaman CCTV penganiayaan tenaga kesehatan. Korban kondisinya masih shock, hingga komunikasi masih dibatasi. Ndhie

Berita Terkait