Hadiri FGD, Kapores Tasik Sebut Ribuan Anak Terlibat Kasus Kriminal

Kapolres Tasikmalaya saat sambutan di FGD | Dokpri

Kab, Wartatasik.com – Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra S.IK sangat berterimakasih kepada seluruh komponen forkopimda dan para tokoh serta masyarakat yang telah mendukung dan bekerjasama dalam memelihara kamtibmas di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Hal itu disampaikannya saat sambutan Forum Group Discussion (FGD) di Gedung Pendopo Baru Komplek Pemda Kab Tasikmalaya, Rabu (18/12/2019).

Dalam pemaparannya, AKBP Dony menyebut, jika mengacu pada data dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sekitar 11.116 orang anak  terlibat kasus kriminal sejak tahun 2011 sampai 2019.

“Ini didominasi bentuk-bentuk kejahatan jalanan, pencurian, begal, geng motor bahkan hingga pembunuhan,” ungkapnya.

Lanjutnya, anak yang menjadi pelaku kejahatan pun meningkat drastis dari 695 orang pada tahun 2011 menjadi 1.434 orang di akhir tahun 2018, dan terus menunjukkan trend yang meningkat.

Menurur AKBP Dony, permasalahan pertama berdasarkan pengalaman, pihak kepolisian melihat bahwa anak-anak atau kelompok muda yang terlibat aksi kejahatan dan pelanggaran hukum sebagian besar dilatarbelakangi oleh kondisi keluarga dan lingkungan sekitarnya

“Seperti mengalami kekerasan, perundungan (bullying), intimidasi dari keluarga, atau berasal dari keluarga broken home dan masyarakat pra-sejahtera,” paparnya.

Selain itu, kasus yang melibatkan anak ini berakar dari permasalahan degradasi moral yang menghantui generasi muda saat ini dengan semakin banyaknya sumber paparan pengaruh negatif seiring berkembangnya media komunikasi dan informasi yang tidak terbatas.

Diterangkan AKBP Dony, permasalahan yang turut meningkatkan adalah semakin berkurangnya porsi pendidikan moral dan karakter pada lembaga pendidikan terutama pada pendidikan formal di sekolah.

“Permasalahannya adalah terjadinya ketidak sinkronan peran antara tenaga pengajar di sekolah dan orang tua dirumah,” ucap Kapolres.

Permasalahan lain yang menjadi hambatan pembentukan karakter karena rendahnya kesadaran hukum.

Untuk itu, penting sekali mensosialisasikan aturan-aturan hukum dan perundang-undangan maupun peraturan daerah.

“Juga norma-norma agama kepada anak dan generasi muda untuk mencegah perbuatan menyimpang yang merusak karakter,” imbuhnya.

Pihak kepolisian sudah berkomitmen untuk memberikan pengayoman dan perlindungan hukum kepada semua masyarakat untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan anak, atau menjadikan anak sebagai korban.

Kepolisian juga membuka pintu selebar-lebarnya kepada masyarakat untuk bersedia melaporkan segala bentuk pelanggaran hukum terhadap anak maupun dilakukan oleh anak, baik yang dialami maupun yang diketahui terjadi di lingkungan sekitar.

“Kami berkomitmen untuk menerapkan prosedur hukum baik penyelesaian secara diversi maupun melalui proses pidana secara proporsional,” pungkasnya.

FGD kali bertemakan “Membangun Karakter dan Potensi Pada Diri Anak serta Mencegah Anak dari Gangguan Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya.

Nampak hadir Bupati Tasikmalaya diwakili Asda I Drs. H. Iin Aminudin, M.Si., Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf. Imam Wicaksana, Kajari Kab. Tasikmalaya diwakili Kasie Pidum Sdr. Rizwl Sanusi, S.H, Dansatpom Lanud Wiriadinata Kapten Pom Boby Syahputra, Dan brigif 13 / Galuh Kostrad diwakili kasi pers ( Mayor Inf Dudi Iswahyudi S.E.

Selanjutnya, Kepala Kemenag Kab. Tasikmalaya Drs H. Usep Saepudin Muhtar M.Pf, Kepala Dinsos Kab. Tasikmalaya, anggota Bhayangkari cabang Tasikmalaya, anggota Persit Kartika Candra Kirana Cab X, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diwakili Pengawas SMA/SMK Priangan Timur Drs H. Eded, M.Pd.

Juga Kepala BNPT Prov. Jabar Dr. Utawijaya, Ketua BNN Kota Tasikmalaya H. Tuteng Budiman, Akademisi Lusi Dian Rosalin S.E M.M, Psikolog Neni Solihat M. Psi, anggota PKK Kab. Tasikmalaya, Kepala Sekolah SMA/ SMK/ MA, SMP / MTS, SD/ MI se-Kab Tasikmalaya serta seluruh peserta dan tamu undangan sekitar 300 orang. Blade.

Berita Terkait