Kegiatan Magang Mahasiswa UPNVJT di KAP Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo dan rekan Cab. Surabaya sebagai Asisten Auditor

Bagian Asisten Auditor | Foto: Dokumentasi penulis

Referensi – Apa itu kegiatan magang? Kegiatan magang adalah sebuah program di mana seseorang atau mahasiswa, bekerja sementara di sebuah organisasi atau perusahaan untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis di bidang yang mereka pelajari.

Tujuan utama dari kegiatan magang adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta magang untuk belajar secara langsung tentang industri atau bidang tertentu, mengembangkan keterampilan praktis, dan memperluas jaringan profesional mereka.

Tak kecuali mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang melakukan kegiatan magang. Magang merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur dalam menunjang kelulusan S1.

Program magang ini dilaksanakan minimum 1 (satu) semester atau 6 (enam) bulan dan maksimum 2 (dua) semester atau 12 (dua belas) bulan yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, organisasi, yayasan nirlaba, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (start-up).

Seperti halnya yang turut dilakukan oleh Penulis yaitu Dyta Listalia, salah satu mahasiswi jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Kegiatan magangnya dilakukan di salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Surabaya yaitu KAP Drs. Thomas Blasius, Widartoyo dan Rekan sebagai Asisten Auditor.

Selama kegiatan magang, Penulis diberikan tugas dan proyek yang relevan dengan bidang atau industri yang dipelajari. Penulis bekerja di bawah bimbingan seorang supervisor atau mentor yang memberikan arahan, umpan balik, dan dukungan selama masa magang.

Pada kesempatan ini, penulis diberikan beberapa tugas oleh supervisor dalam melakukan prosedur audit diantaranya:

  1. Membuat kertas kerja laporan keuangan klien. Kertas Kerja (working paper) pada laporan keuangan yang diaudit adalah dokumen yang digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang dilakukan, termasuk prosedur audit, temuan, analisa rasio keuangan  kesimpulan yang dihasilkan, memasukkan saldo laporan keuangan beserta jurnal koreksi tahun berjalan di kertas kerja, serta kroscek laporan keuangan.
  2. Membuat lampiran persediaan. Lampiran persediaan memberikan informasi yang lebih rinci tentang nilai, penilaian, dan perubahan dalam persediaan. Lampiran ini berisi rincian persediaan klien seperti harga satuan, jumlah dan jenis persediaan seperti alat tulis kantor, barang cetakan, obat-obatan, bahan makanan, dan lain sebagainya.
  3. Membuat lampiran aset tetap dan perhitungan penyusutannya. Membuat lampiran terkait aset tetap dan perhitungan penyusutannya pada laporan keuangan yang diaudit adalah langkah penting dalam menyajikan informasi yang lengkap dan transparan tentang aset tetap dan perhitungan penyusutannya. Lampiran ini berisikan akun aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, kendaraan, dan lain sebagainya.
  4. Membuat Top Schedule. Top schedule adalah bagian dari kertas kerja yang berisi ringkasan atau ikhtisar dari pos-pos utama dalam laporan keuangan yang sedang diaudit.
Pemeriksaan Fisik Persediaan pada Klien | Foto: Dokumentasi penulis

Selain kegiatan tersebut adapun kegiatan lain yang diperoleh penulis yaitu melakukan kunjungan ke klien. Kunjungan klien yang dikunjungi oleh penulis dan tim auditor diantaranya yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah di salah satu kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kunjungan klien merupakan salah satu langkah penting dalam prosedur audit. Ini melibatkan kunjungan fisik auditor ke lokasi klien untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan dalam audit. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan selama kunjungan klien:

  1. Pengumpulan bukti dan informasi: Selama kunjungan, penulis dan tim auditor melakukan pengumpulan bukti dan informasi yang relevan untuk audit. Ini meliputi pemeriksaan dokumen seperti faktur, kwitansi, jurnal, dan dokumen pendukung lainnya. Dilakukan juga wawancara dengan staf kunci dan manajemen untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut tentang proses dan kebijakan pada Puskesmas atau RSUD.
  2. Berita acara: Penulis membuat berita acara terkait pemeriksaan fisik persediaan dan aset tetap.
  3. Pemeriksaan fisik: Jika Puskesmas atau RSUD memiliki aset fisik seperti persediaan, peralatan, atau properti, penulis dan tim auditor melakukan pemeriksaan fisik untuk memverifikasi keberadaan, kondisi, dan penilaian aset tersebut. Misalnya, Penulis dan tim auditor dapat melakukan penghitungan fisik persediaan atau memeriksa keberadaan dan kondisi peralatan yang signifikan.
  4. Cash opname: Prosedur audit untuk melakukan cash opname (perhitungan fisik kas) merupakan langkah penting dalam memverifikasi saldo kas yang dilaporkan dalam laporan keuangan klien. Ada beberapa tahapan saat melakukan cash opname yaitu persiapan (formulir perhitungan fisik kas dan alat hitung, perhitungan fisik jumlah uang tunai, mencatat rinci jumlah uang tunai dalam pecahan tertentu, serta memberikan kesimpulan terkait ada atau tidak adanya selisih.
  5. Dan yang terakhir membuat Vouching SPJ Pengeluaran, Penerimaan dan Belanja Modal. Sebelum itu dilakukan sampling dan tracking untuk menentukan dokumen yang diperlukan dalam membuat Vouching SPJ.

Sekian kegiatan magang yang dilakukan Penulis di Kantor Akuntan Publik Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo dan Rekan. Diharapkan dengan ini Penulis mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama melakukan kegiatan magang.**

Penulis: Dyta Listalia
Perguruan tinggi: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Berita Terkait