Mahasiswa Harus Jadi Contoh, Nuril: Terapkan Pola Hidup 3M

Presiden mahasiswa STIE Cipasung Nuril Huda | Ndhie

Kab, Wartatasik.com – Selain mahasiswa memiliki peran dan tanggung jawab dipundaknya sebagai agent of change, social control dan iron stock. Mahasiswa pun harus memiliki tanggung jawab sebagai agent of provokator.

Artinya mahasiswa harus mempengaruhi masyarakat ataupun mahsiswa lainnya dalam hal ini untuk senantiasa menerapkan pola hidup 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu diungkapkan Presiden mahasiswa STIE Nuril Huda.

Menurutnya, meskipun jaga jarak masih dikategorikan pada kegiatan yang memang sulit untuk dihindari, namun penggunaan masker, selalu memakai handsanitizer dan tidak terlalu berkontak fisik satu sama lain itu sudah merupakan ikhtiar bersama.

Sebab kata Nuril, banyaknya imbauan di baliho pinggir jalan yang mengalahkan baliho calon bupati, hingga himbauan pemerintah dan poster ajakan mahasiswa selalu melintas dilaman media sosial yang terjangkau masyarakat banyak.

“Itu merupakan kampanye kesadaran kita bersama untuk melawan virus dan tetap menjalani kehidupan dengan lebih memperhatikan kesehatan upaya pencegahan Covid-19,” ungkap Nuril, Minggu (11/10/2020).

Lanjutnya, meskipun banyak berkegiatan diluar rumah, sepulangnya berkegiatan harus langsung mandi dan keramas lalu mencuci pakaian yang telah dipakai seharian jangan sampai tertimbun dan tercampur dengan lainnya.

Apalagi terang Nuril, pada momentum demonstrasi yang hangat-hangatnya penolakan Omnibuslaw (RUU Cilaka), mahasiswa tetap memakai protokol kesehatan dan terdapat pengecualian masker dapat dibuka jika seseorang itu sedang berbicara.

“Terlebih pada orasi yang memerlukan lantangan suara yang cukup menggebu dan dirasa pengap jika memakai masker. walau acap kali wajah harus tertutup, kecantikan dan ketampanan tidak terlihat jelas namun kesehatan adalah yang utama,” papar Nuril.

Ia pun tak memungkiri, didapati sebagian mahasiswa yang memang mengabaikan dan hanya memakai masker yang di pasang pada dagu saja tidak menutupi hidung dan mulut, seakan-akan masker dijadikan hiasan wajah.

“Namun, penyadaran sesama mahasiswa pun berlanjut disana untuk saling mengingatkan dan saling jaga. Mahasiswa selalu menjadi sorotan masyarakat dan jadikan perhatian itu sebagai upaya kita mengkampanyekan dan mencontoh penerapan pola hidup 3M. Mari kita saling ingat dan saling jaga,” pungkasnya. Ndhie.

Berita Terkait