Kota, Wartatasik.com – Normalisasi kawasan batu andesit depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang difungsikan kembali menjadi jalan umum menuai beberapa tanggapan dari kalangan kalangan. Seperti yang diutarakan aktifitis muda Myftah Farid.
Ia menganggap Pemkot Tasikmalaya tidak mempunyai konsep tata kota yang jelas, padahal sebelumnya jalan tersebut dianggap bagian tak terpisahkan dari Taman Kota (Tamkot).
“Pemkot Tasikmalaya plin plan, apalagi telah banyak yang dikorbankan demi pembangunan taman kota,” ujarnya kepada wartatasik.com, Jumat (02/07/2019).
Menurut Myftah, jangan seenaknya memindahkan tugu ataupun mengubah kawasan tersebut, sebab semua ada aturannya, jangan sertamerta membuat kebijakan yang berubah sesuai keinginan tanpa kajian sosial, ekonomi serta efek yang ditimbulkan.
Selain memakan anggaran cukup besar, Myftah yang merupakan Ketua LPBI NU ini pun menyebut perubahan jalan menjadi areal pelengkap taman telah mengorbankan Tugu Adipura yang mempunyai nilai historis dan kebanggan warga.
“Saya berharap Pemkot Tasikmalaya bisa bersikap konsisten dalam menjalankan regulasi yang mengacu kepada Rencana Tata Ruang Daerah dan Rencana Detil Tata Ruang. Sebab ada konsekuensi hukum yang akan diterima kepala daerah jika tidak mengacu pada aturan,” pungkasnya. Asron.