Melalui Empat Kebijakan, Bupati Ade Sugianto Geber Manggis Tasikmalaya untuk Mancanegara

Melalui Empat Kebijakan, Bupati Ade Sugianto Geber Manggis Tasikmalaya untuk Mancanegara | dishubkominfo

Kabupaten, Wartatasik.comKabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian dan peternakan yang cukup luas. Salah satunya komoditas manggis, manggis merupakan buah yang banyak  diminati dari dalam hingga luar negeri sehingga memiliki nilai harga yang sangat kompetitif.

Puspahiang menjadi daerah penghasil manggis berkualitas di Kabupaten Tasikmalaya. Hal tersebut menjadi potensi yang dimaksimalkan oleh Bupati Ade dan diprioritaskan untuk memulihkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya pasca Pandemi Covid-19.

Dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, Bupati Ade merumuskan 4 kebijakan, diantaranya; pertama, perwilayahan komoditas unggulan & strategis  (penambahan  wilayah  perkebunan).

Kebijakan  ini diwujudkan dengan perluasan wilayah perkebunan manggis, salah satunya di Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Jatiwaras, diperluas 50 Hektar. Kedua, fasilitas pengembangan budidaya pasca panen. Perwujudan kebijakan ini disampaikan oleh Ida selaku Ketua Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten      Tasikmalaya      pada      Selasa,      (12/9/2023).

Diungkapkan Ida, terdapat bantuan dari pemerintah berupa packing house , registrasi lahan, dan alat grading. Ketiga, pengembangan SDM dan kelembagaan, salah satu perwujudannya yaitu dengan dilaksanakannya penyuluhan, pelatihan, dan FGD kepada petani manggis. Kebijakan yang keempat, pengembangan jaringan kemitraan pemasaran, diwujudkan dengan semakin  bertambahnya  mitra perusahaan ekspor.

Kebijakan tersebut dirasakan oleh para petani manggis. Seperti yang disampaikan oleh Apip selaku Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Puspahiang, ia menyebutkan bahwa kebijakan dari pemerintah ini sangat mendukung – terutama dalam pendampingan usaha, pelatihan SDM keilmuan petani, pendampingan untuk mempermudah akses pasar termasuk pasar ekspor, dan pembangunan infrastruktur untuk membantu pendistribusian manggis.

Pada bulan maret 2023, komoditas manggis mendapat sertifikat dari ICERT (lembaga sertifikasi organik) yang dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk memperluas ekspor ke negara lain.

Melalui kebijakan tersebut Bupati Ade berhasil meningkatkan pendapatan para petani ditandai dengan meningkatnya penjualan, terutama ekspor, yaitu sebesar 20% sampai 30%. Hingga saat ini para petani manggis berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara diantaranya; Cina, Hongkong, Singapura, Qatar, Dubai, Arab Saudi, dan sebagian wilayah Eropa.

Keberhasilan  Bupati  Ade  diapresiasi  oleh  Presiden  RI  Jokowi melalui Menteri Pertanian dengan diberikannya penghargaan Satyalencana Wirakarya 2023. Red.

Berita Terkait