Mengawal Hak Pilih dalam Menjaga Kualitas Demokrasi Pemilu 2024, Bawaslu Gelar Sosialisasi

Mengawal Hak Pilih dalam Menjaga Kualitas Demokrasi Pemilu 2024, Bawaslu Gelar Sosialisasi | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu dan partisipatif dengan mengusung tema “Mengawal hak pilih dalam menjaga kualitas demokrasi pada Pemilu 2024”, bertempat di salah satu hotel berbintang di KHZ Mustofa, Rabu (29/03/2023).

Ketua Bawaslu Ijang Jamaludin S.SH.I., mengatakan bahwa dalam pemutakhiran data pemilih urgent karena berkonsekuensi ke tahapan berikutnya, “Contoh, logistik juga untuk mengukur partisipasi,” ujarnya.

“Jadi hari ini kita pun ada penyempitan ke pengurangan hampir 270 TPS dari 2063 TPS menjadi 1995 TPS. Berarti jumlahnya signifikan,” tambah Ijang di temui awak media.

Diakuinya, dari lapangan di temukan dari 1995 Pantarlih masih banyak melakukan kesalahan prosedur, “Bahkan kita sudah merekomendasikan temuan kita yang terlibat dengan pelanggaran etik,” ucap Ijang.

Ia menyebut karena ada Joki Pantarlih, konsekuensinya hampir 280 pemilih di coklit (pencocokan dan penelitian) oleh yang memang bukan petugas memiliki kewenangannya.

“Dengan sosialisasi ini kami berharap masyarakat mau mengetahui tahapan dan ikut mengawal khususnya dalam masalah pemutakhiran data pemilih dan semoga kedepan,” ungkapnya

Dikatakannya lagi, karena pola datang bersambut dengan kegiatan yang di kecamatan jadi simpul simpul masyarakat ingin ia arahkan.

“Idealnya masyarakat ini jadi pelapor ada dugaan pelanggaran, tidak hanya di tahapan ini melainkan pada saat kampanye atau apapun,” imbuhnya.

Selain masyarakat diharapkan bersiap aware juga memberikan laporan informasi awal, “Atau pada jajaran pengawas kalau kita head to head dengan penyelenggara di tingkat KPU ini tidak balance,” terangnya.

Dia menyebutkan pengawas kelurahan Bawaslu hanya 69 orang, harus head to head dengan 1995 Pantarlih, “Pengawasan kita punya 2 metode pengawasan langsung dan pengawasan partisipatif, “Maka bagaimana masyarakat yang banyak ini di jadikan sebagai partner Bawaslu,” tandasnya. Sus.

Berita Terkait