Motivasi Anak Disabilitas, Murid SLB Darusalam Cisayong Piknik ke Wisata Ampera Water Park Ciawi 

Motivasi Anak Disabilitas, Murid SLB Darusalam Cisayong Piknik ke Wisata Ampera Water Park Ciawi | Suslia

Kabupaten, Wartatasik.com – Puluhan anak-anak disabilitas dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Darusalam Cisayong kabupaten Tasikmalaya mengadakan kegiatan piknik ke area Objek Wisata Ampera Water Park Ciawi Tasikmalaya untuk mengikuti Outbond bersama Relawan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Zaradika Peduli STIMIK Kota Tasikmalaya yaitu para mahasiswi relawan sengaja mengajak para anak disabilitas, Minggu (16/01/2022).

Elmira Febriani bersama Neneng Desri dan Nurul Hidayah mengungkapkan, ia bersama rekan mahasiswi lainnya sengaja mengajak anak disabiltas bermain sambil belajar dengan konsep Uutbond untuk memotivasi siswa SLB agar bersemangat kembali dalam belajar tatap muka.

“Kita sengaja mengajak mereka agar bersemangat kembali untuk belajar di sekolah, makanya hari ini kita bermain sambil belajar mulai dari membangun kebersamaan, menyanyi bahkan bermain seluncuran dan berenang di wahana kolam renang,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Kepala SLB Darusalam Yuliati menyampaikan rasa terimakasih kepada para relawan yang sudah memberikan perhatian kepada anak didiknya.

“Saya ucapkan terima kasih pada relawan dan juga Pak Firman Manager Ampera Water Park yang telah memfasilitasi anak didik kami, semoga anak-anak dapat termotivasi untuk bisa lebih semangat belajar di sekolah,” ungkapnya.

Yuliati menerangkan, di SLB yang dikelolanya terdapat 45 disabilitas, namun pada proses belajar mengajar masih banyak ditemui kendala, diantaranya kondisi jarak lokasi sekolah sehingga memberatkan orang tua dalam biaya transportasi.

Menurutny,a hampir 90% orang tua disabiltas tingkat ekonominya rata rata tergolong tidak mampu, sebagian besar dari mereka memiliki usaha sebagai buruh tani.

“Yang jadi kendala adalah sebagian rumah anak didik kami yang jauh, seperti dari Babakan Muncang mesti pakai ojek dengan ongkos Rp50.000,- sedangkan orangnya sebagian besar sebagai buruh tani,” terangnya.

Namun hal tersebut tidak menurunkan semangat Yuliawati sebagai Kepala SLB, dirinya bersama tujuh rekannya yang berstatus honorer terus berjuang selama sepuluh tahun membangun lembaga pendidikan khusus untuk anak disabilitas.

“Bagi saya, mendidik anak disabilitas adalah panggilan jiwa untuk bisa mencerdaskan anak bangsa, karena menurutnya pendidikan milik semua anak bangsa tak terkecuali untuk anak disabilitas,” tandasnya. Suslia.

Berita Terkait