Sampaikan Evaluasi Penanganan Covid 19 dan DBD, Dinkes Kota Tasik: Sudah Bisa Terkendali

Rapat evaluasi Covid 19 dan DBD | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya gelar rapat evaluasi Covid 19 bersama Komisi IV di ruang rapat I DPRD, Senin (13/07/2020).

Kepala Dinas Kesehatan dr Uus Supangat menyampaikan beragam evaluasi penanganan Covid 19 dan mengenai kondisi demam berdarah dangue (DBD) di Kota Tasikmalaya.

“Sesuai dengan mikotas, bahwa ada penambahan pasien enam orang, diketahui dua orang warga luar dan empat orang warga Kota Tasikmalaya,” ungkapnya.

dr Uus menilai sesuatu yang wajar jika Dewan melakukan panggilan kepada Dinas Kesehatan, terkait kekhawatiran adanya klaster.

Adapun lanjutnya, syarat klaster ternyata tidak terpenuhi karena penularannya, dari hasil tressing di RS juga tidak di dapatkan yang lain, dan hasilnya negatif.

“Dan yang enam orang ini pun setelah hasil PCR, hasilnya negatif, lalu pemerikasaan anti gen dan anti body negatif dan sudah kembali ke rumahnya masing masing,” paparnya.

Ia berpesan, sekalipun di Kota Tasikmalaya sudah bisa terkendali terkait Covid 19, tetapi masyarakat harus tetap menjaga kewaspadaan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan serta mematuhi anjuran pemerintah.

“Terkait DBD, dari laporan ada sekitar 1000 orang, tapi banyak yang sembuh dan yang dirawat kurang lebih yang sisanya sekitar 13 orang. Jika dibandingakan dengan bulan Juni 2020, sudah jauh penurunan di bulan Juli ini, hanya ada penambahan sekitar 20 kasus,” ucap dr Uus.

Pihaknya pun meminta masyarakat supaya tetap menjaga 3 M yaitu menutup, menguras dan mengubur tempat yang potensial terdapat genangan air.

Selain itu tambahnya, juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mandiri.

Fogging tidak akan efektif jika tidak barengi dengan PMS dan 3M lanjutnya, karena beresiko akan mentriger endemis di daerah tersebut. Fogging juga tidak bisa dijadikan sebagai alat pencegahan.

“Kita melihat dari bulan Juli ini, dan di Kota Tasikmalaya tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB), karena bulan ini penurunnya sudah luar biasa, dan berharap turun terus,” harap dr Uus.

Namun, meski tidak di tetapkan KLB, intervensi Pemkot Tasikmalaya sudah mendekati KLB, baik itu dari aspek anggaran, regulasi dan aspek lainnya sudah dimaksimalkan.

“Karena ada intruksi khusus Pemkot, terkait DBD dengan kesiapsiagaan DBD, dan mengadakan workshop, peningkatan kapasitas serta menyediakan alat test DBD, lalu rapid test NS1 DBD untuk screening cepat DBD,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV Dede Muharam menjelaskan, pada intinya evaluasi tentang Covid 19 sudah bisa di tangani secara umum.

Adapun dari sisi anggaran sudah bisa terserap, dan beberapa kegiatan seperti pembelian APD dan yang dibutuhkan sudah sesuai dengan yang diharpkan.

“Terkait DBD, DPRD Kota Tasikmalaya mendorong agar ada antisipasi tahun 2021, karena ini adalah penyakit tahunan, maka antisipasinya harus dari awal. Program PSN harus dibudidayakan kembali oleh semua pihak,” pungkas Dede. Suslia.

Berita Terkait