Rutin Cuci Darah, Maman: Penyesuaian Iuran JKN-KIS tidak Masalah Dibandingkan Manfaatnya

Program JKN-KIS ini menurut Maman, bisa dibilang program yang memberikan harapan hidup bagi bukan orang mampu dan punya penyakit kronis yaitu gagal ginjal seperti dirinya | Ist

Saya ini hanya seorang pedagang kecil dengan penghasilan yang hanya cukup buat kebutuhan sehari-hari saja. Kalau saja tidak ada JKN-KIS, saya mungkin sudah meninggal lama karena tidak sanggup bayar biaya cuci darah seumur hidup….”

Kota, Wartatasik.com – Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehata (JKN-KIS) semakin meningkatkan harapan hidup masyarakat. Terutama masyarakat yang masuk kategori ekonomi menengah kebawah, salah satunya adalah Maman. Warga Tawang yang kesehariannya berdagang ini benar-benar merasakan manfaat program ini.

Program JKN-KIS ini menurut Maman, bisa dibilang program yang memberikan harapan hidup bagi bukan orang mampu dan punya penyakit kronis yaitu gagal ginjal seperti dirinya.

“Penyakit ini sudah saya derita semenjak 1,5 tahun yang lalu. Gara-gara penyakit ini saya harus menjalani cuci darah seumur hidup saya. Belum lagi pemeriksaan lainnya yang bisa saya pastikan kalau bayar sendiri saya gak akan sanggup,” ujar Maman, Selasa (14/07/2020).

Maman mengakui, dirinya pernah menanyakan biaya sekali melakukan cuci darah. Dirinya terkejut setelah mengetahui jumlah biaya yang harus ia keluarkan apabila tidak tercover oleh Program JKN-KIS.

Pihak rumah sakit mengatakan jika sekali cuci darah mengeluarkan biaya satu juta lebih dan Maman harus melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu. Bisa dibayangkan besarnya biaya itu jika harus Maman tanggung sendiri.

“Bayangkan jika semuanya itu saya bayar sendiri, bisa dipastikan saya harus menjual harta benda saya. Dan pasti belum cukup, ujung-ujungnya saya pun harus menyerah dan mungkin lebih memilih meninggal saja daripada merepotkan keluarga Tapi berkat JKN-KIS ini, saya memiliki harapan untuk tetap melanjutkan hidup,” jelasnya.

Baca juga: 

Kabar Gembira, Cek Ketersediaan Tempat Tidur di RS SMC Bisa Diakses Melalui Mobile JKN

Memang ada prosedur yang harus diikuti, tapi ia rasa itu sangat wajar karena yang cuci darah itu bukan cuman dirinya saja. “Saya ikuti saja, toh saya tetap dilayani dengan baik dan ditanggung penuh,” tambah Maman.

Maman juga merasa semakin dimudahkan karena adanya fasilitas pendaftaran cuci darah dengan hanya sidik jari saja. Inovasi terbaru ini membuat Maman tidak perlu harus bolak balik membuat rujukan setiap tiga bulan sekali.

Jelas inovasi ini lanjut Maman, menghemat waktu dan biaya baginya. Ia juga mengakui menerima seandainya ada penyesuaian tariff iuran karena menurutnya itu hal yang wajar

“Buat saya, iuran untuk kelas 3 naik dari Rp 25.500,- ke Rp 42.000,- tidak masalah. Memang beban bertambah tapi jauh lebih ringan daripada biaya cuci darah yang ditanggung. Saya bisa memahami penyesuaian tarif itu dan akan terus membayar iurannya secara rutin karena saya sudah merasakan manfaat luar biasa program ini,” tukas Maman.

Maman berharap program JKN-KIS ini terus ada dan semakin bertambah manfaat serta fasilitasnya. Yang pasti dirinya bersyukur ada suatu program jaminan kesehatan yang menjadi bukti hadirnya Negara terhadap rakyatnya. Jamkesnews Redaksi

Berita Terkait