Soal Sampah, PMII: Kota Resik jangan hanya jadi Jargon

Soal Sampah, PMII: Kota Resik jangan hanya jadi Jargon | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Tasikmalaya yang terkenal kota resik semestinya mampu merealisasikan kenyamanan dan keindahan lingkungannya, jangan hanya jargon saja yang terus di gaungkan namun pada realitanya jauh berbeda dengan apa yang menjadi slogan.

Statement itu diutarakan Korlap aksi Rizwan Setiawan dari Persatunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya saat menggelar unjuk rasa di DPRD, Selasa (07/06/2022).

Menurutnya, yang menjadi permasalahan saat ini adalah tidak ada penyelesaian yang kongkrit dari pemerintah itu sendiri yaitu permasalahan sampah di kota Tasikmalaya.

“Itu menjadi salah satu faktor rusaknnya lingkungan di kota Tasikmalaya, karena melihat dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat itu mencapai kurang lebih 150 Ton per hari dan itu tidak ada penyelesaian yang kongkrit,” papar Rizwan.

Lanjut ia, menyikapi dari pengelolaan sampahnya pun sangat tidak tertata dengan baik, sehingga banyak sekali sampah yang tersebar dimana mana dan itu diakibatkan dari kurangnya perhatian dari pemerintah itu sendiri.

“Dari mulai tempat pembuangan sampah sementari atau TPS sampai ke pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir atau TPA,” beber Rizwan.

Ia menjelaskan, banyak sekali sampah menumpuk disetiap sudut kota, sehingga itu dapat mengakibatkan permasalahan ataupun bencana berat. Salah satunya banjir yang saat ini sering terjadi ketika turun hujan besar.

Saat ini terang Rizwan, pemerintah sendiri hanya mengandalkan TPA dalam penyelesaian sampah di kota Tasikmalaya, tapi itu tidak menjadikan masalah sampah selesai, bahkan itu menjadi permasalahan baru.

“Melihat kondisi sampah di TPA sendiri sudah menjadi bukit sampah yang ada di kota Tasikmalaya dan sewaktu waktu bisa menjadi bencana akibat dari gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah tersebut ataupun bencana lainnya,” ujarnya.

Rizwan menyebut, pengawasan dari pemerintah ini sangat diperlukan, terutama dari pihak DPRD yang mempunyai tugas mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh eksekutif.

“Ini harus segera dilakukan evaluasi dari pemerintah, supaya tidak terjadi bencana yang diakibatkan dari permasalahan sampah itu sendiri. Terutama dalam segi regulasi yang menjadi kekuatan bisa menyelesaikan sampah dari hulu sampai hilirnya. Sehingga bisa menghasilkan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien,” ungkapnya.

Berdasarkan pemaparan hal diatas. Pengurus Cabang PMII hendak menyampaikan sikap dan tuntutan kepada pihak terkait, terkhusus dari DPRD Kota Tasikmalaya sejauh mana pengawasan yang mereka lakukan dalam menyikapi permasalahan sampah yang saat ini terjadi di kota Tasikmalaya sendiri.

Berangkat dari pembacaan realitas diatas, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan hidup, PC PMII bersepakat untuk menggelar aksi peringatan hari lingkungan hidup. Mahasiswa akan meminta kepada DPRD Kota Tasikmalaya untuk mengevalusi terkait Perda yang sudah ada terkait pengelolaan sampah.

“Dan menekankan supaya perusahaan perusahaan yang memproduksi sampah plastik untuk bertanggung jawab harus dapat mengelola sampah plastik serta adanya sanksi tegas terhadap perusahaan yang memproduksi sampah yang tidak mengelola sampah pelastik,” pungkas Rizwan. Suslia

Berita Terkait