Disporabudpar jangan Hanya Tarik Karcis, Kompepar: Situ Gede Indah Tapi Tak Terawat

Kota, Wartatasik.com – Meski ini aset provinsi dan fungsi utamanya sebagai cadangan air, namun ada pemanfaatan yang diambil oleh Pemkot dalam hal ini Disporabudpar, melalui retribusi dengan keuntungan yang ditarik. Hal itu dikatakan Ketua Komunitas Peduli Pariwisata (Kompepar) Kota Tasikmalaya Endang Purnama menyikapi hancurnya infrastruktur di objek wisata Situ Gede, Kamis (16/12/2021). Dirinya berharap, Disporabudpar tidak hanya mengandalkan BPSDA saja, karena pembangunan hampir semua oleh pihak Provinsi. “Jangan memanfaatkan tarikan karcis masuk saja, itupun masuknya bukan ke Bapenda tapi ke Disporabudpar, tapi mereka semua terkesan tidak peduli dengan objek wisata…

Audiensi bersama Komisi II, IV dan Disporabudpar, DKKT: Terbitnya Perda hanya Imajinasi

Kota, Wartatasik.com – Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) sempat melakukan penundaan perihal audensinya di gedung DPRD beberapa waktu ke belakang, karena ketidakhadiran Kadisporabudpar. Namun, kini nampak hadir Komisi II komisi IV, Kadisporabudpar dan sejumlah perwakilan rumpun ikut serta beraudensi ke DPRD kota Tasikmalaya, Senin (15/03/2021). Ketua DKKT Bode Riswandi menyampaikan, bahwa selama 3 tahun ini pihaknya menunggu terbitnya PERDA Kebudayaan dengan menjabarkan dasar pembentukkan organisasi di bidang kegiatan salah satunya adalah seni budaya. “Setelah bertukar pikiran dengan legislatif dan eksekutif melalui dinas terkait tentang usulan perda kebudayaan yang akan bermanfaat…

Kritisi Peran Disporabudpar Kota Tasik, Tatang: Tak Seirama dengan Para Budayawan

Kota, Wartatasik.com – Tokoh budayawan Tatang Pahat kritisi eksistensi Disporabudpar Kota Tasikmalaya, ironisnya selama ini instansi tersebut dinilai tak seirama dengan para komunitas atau kelompok budaya seni. Menurut Tatang, persoalan ini bukan rahasia lagi bahwa Dinas Kebudayaan malah bersaing dengan kelompok kesenian yang berkembang di masyarakatnya. Jadi kata ia, wajar saja kesan yang muncul bahwa Dinas Kebudayaan seolah olah bersaing dengan kelompok-kelompok tadi, padahal sejatinya Dinas Kebudayaan harus jadi bapak angkat. “Realitas di lapangan sebaliknya Dinas kebudayaan malah menjadi pesaing (lebih kepada musuh) dalam merealisasikan programnya. Inilah yang menjadi soal…