Tangani Hipertensi di Sukajaya, Kelompok Synergia Pravatarka FIK Kesmas Unsil Luncurkan Program ‘Gebyar Aksi’

Tangani Hipertensi di Sukajaya, Kelompok Synergia Pravatarka FIK Kesmas Unsil Luncurkan Program ‘Gebyar Aksi’ | MF

Kota, Wartatasik.com – Kelompok Synergia Pravatarka Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Kesahatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Siliwangi luncurkan program Gebyar Aksi di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya pada, Jum’at (31/05/2024).

Gebyar Aksi tersebut merupakan singkatan dari Gerakan Penanaman Bayam dan Tomat Mandiri untuk Pengendalian Hipertensi.

Ketua Kelompok Synergia Pravatarka Rini Handriani mengatakan, dipilihnya bayam dan tomat sebagai obat pengendali Hipertensi merupakan hasil survei atau penelitian selama 3 bulan kebelakang.

“Kebanyakan masyarakat yang bermukim di Kelurahan Sukajaya mengidap penyakit hipertensi,” tuturnya.

Lanju Rini, hipertensi di peringkat ke-1, penyakit yang banyak didiagnosis oleh masyarakat di Kelurahan Sukajaya, “Lansia yang paling banyak terkena penyakit ini,” katanya disela acara di Madrasah Nurul Huda, Jumat (31/5/2024).

“Bayam dan tomat bisa menurunkan hipertensi, kemudian mudah untuk di tanam. Sederhana, bisa ditanam oleh masyarakat banyak,” tambahnya.

Dia berharap, dengan peluncuran program tersebut bisa mengurangi angka diagnosa hipertensi di Sukajaya.

Sementara itu, Dosen Kesmas Unsil Tasikmalaya Rian Arie Gustaman, S.KM. M.Kes., mengatakan, Program Gebyar Aksi merupakan salah satu tugas dari Fakultas Ilmu Kesehatan dengan mata kuliah perencanaan dan evaluasi program kesehatan.

“Setiap kelompok mahasiswa diterjunkan ke lapangan untuk ditugaskan mencari solusi dari permasalahan penyakit masyarakat dari tiap-tiap kelurahan,” imbuhnya

Ditambahkannya, dari sini sebetulnya mereka belajar bagaimana cara mengadvokasi masyarakat, “Melakukan lobby dan bagaimana mempengaruhi masyarakat dalam menyelesaikan masalah,” tambahnya.

Dia berpesan, kepada mahasiswa untuk tidak mudah menyerah ketika mendapat tantangan dalam menyampaikan atau mengusulkan sebuah program.

“Mereka harus belajar memahami situasi dan kondisi di lapangan. Sebab, situasi di lapangan itu bersifat dinamis ada kultur yang berbeda dengan lingkungan kampus,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Penjabat (Pj) UKM Puskesmas Bantar Laila mengaku, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa Unsil Tasikmalaya.

“Alhamdulillah, kita bersyukur dengan kerjasama dengan mahasiswa Unsil. Kebetulan ini sudah berjalan untuk tahun kedua kita berkolaborasi,” ucapnya.

Dirinya menambahkan penyakit hipertensi masuk kategori 10 besar di Kecamatan Bungursari dan peringkat pertama untuk Kelurahan Sukajaya.

Hadirnya program Gebyar Aksi yang diinisiasi Mahasiswa Unsil ini, lanjut Laila, diharapkan menjadi inovasi baru serta dapat mengurangi angka hipertensi masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan inovasi ini bisa menurunkan atau menanggulangi penyakit hipertensi yang memang sudah masuk di angka 10 besar,” pungkasnya. MF

Berita Terkait