Viral, Telur Bantuan Covid 19 Gubernur Jabar sudah Busuk

Nampak telur Banprov sudah busuk | Ist

Kab, Wartatasik.com – Bantuan paket sembako dari Gubernur Jabar untuk warga terdampak Covid-19 dikeluhkan warga Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Pasalnya, telur bantuan tersebut sudah busuk, seperti yang di posting dalam akun Facebook Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi. Ia sempat memposting tulisan yang dilengkapi video tumpukan telur.

Yayan menulis dalam akun media sosial Facebook miliknya terkait kualitas telur bantuan tersebut tidak layak konsumsi karena busuk.

Ka gubernur Jawa barat cik ri mere (kalau ngasih) bantuan teh tinjau kembali pak, piraku enog-enog wae (masa telur saja) di kirim ti Bandung, atuh nepi ka (pasti sampai) desa kami teh jadi bau busuk, kan jadi mubadzir! Saha NU untung????,” tulis Kades Padawaras.

Tak ayal, postingan tersebut menjadi viral dan dikomentari beragam tanggapan kritik oleh warganet.

“Kalau saran saya untuk Gubernur Jawa Barat mohon ditinjau lagi bantuan untuk bulan depan. Karena kalau telor disuplai dari Bandung itu berabe, azas manfaatnya tidak ada. Karena begitu sampai ke sini telornya busuk,” ucap Yayan, Selasa (16/06/2020).

Diakui Yayan, sebanyak 113 dus bantuan tersebut belum didistribusikan kepada masyarakat penerima, hal itu karena untuk bantuan keuangannya belum diterima. Sementara telur ayam langsung dibagikan karena khawatir semakin banyak yang busuk.

“Sudah sejak hari Sabtu kemarin sampai ke kantor Desa Padawaras. Kita simpan dulu di sini sambil menunggu bantuan keuangannya, baru didistribusikan kepada masyarakat penerima, kalau telur banyak yang busuk langsung disalurkan yang baiknya,” jelas Yayan.

Bahkan, dari hasil rekap pemerintah Desa Padawras, sedikitnya ada 1.216 telur yang sudah busuk. Telur ini diperuntukkan untuk 38 penerima bantuan Non-DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

Sementara jumlah KPM (keluarga penerima manfaat) seluruhnya di Desa Padawaras sebanyak 113 KPM. Dengan 75 KPM masuk DTKS.

“Saya sangat menyayangkan akan kondisi bantuan yang sudah rusak dan tidak layak konsumsi tersebut. Sehingga menyarankan alangkah lebih baiknya jika bantuan pangan atau paket sembako ini dilakukan dari kabupaten/kota setempat saja,” pungkasnya. Ndhie.

Berita Terkait