Kota, Wartatasik.com – Infrastruktur jalan menjadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi suatu daerah. Selain itu, akses jalan yang mulus menjadi indikator suksesnya pembangunan.
Sama halnya dengan kota Tasikmalaya yang disebut sebagai barometer ekonomi oleh kota atau kab disekitarnya. Itu bisa dilihat banyaknya investor yang menanamkan modalnya di kota resik.
Namun, keberadaan akses jalannya meski rutin tiap tahun dibangun tetap saja tak luput dari pengaruh alam yang sebabkan kerusakan sehingga banyak yang harus dilakukan perawatan.
Menyikapi kondisi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya Adang Mulyana mengaku kekurangan jumlah Pegawai Harian Lepas (PHL) yang bertugas memelihara akses jalan. Namun pihaknya punya solusi yakni dengan penambahan personil PHL.
Klik berita terkait >>> Laksanakan ‘Studi Komparatif’ PUPR Kota Tasik ke Semarang, Kabid Jalan: Banyak Pelajaran untuk Diterapkan Disini
“Jadi kalau PHL-nya banyak, bisa fokus ke titik lokasi secara kontinyu melakukan perawatan jalan jalan rusak,” ucapnya saat diwawancara wartatasik.com, Rabu (17/07/2019).
Menurut Adang, idealnya itu tiap Kecamatan terdapat satu grup PHL, namun karena terbatasnya anggaran, saat ini Dinas PUPR baru memiliki tiga grup yang fokus pelihara jalan selama setahun di Kota Tasikmalaya.
“Ya, kami baru punya tiga grup PHL. Idealnya ada 10 grup (perkecamatan satu grup,red) yang masing-masing beranggotakan 10 orang plus 1 mandor, untuk merawat secara optimal jalan se-Kota Tasikmalaya,” tandasnya.
Apalagi lanjutnya, dalam hasil studi komparatif di Semarang, Ia tertarik dengan aplikasi command center sebagai wadah respon cepat aduan masyarakat.
“Dinas PUPR Semarang punya sistem aduan yang dikelola 10 tim IT. Jika didukung anggaran kita juga bisa punya command center,” pungkasnya. Asron