Dari Program Kotaku, Dinas Perawaskim Berhasil ‘Sulap’ Kawasan Kumuh jadi Asri

Nampak anak-anak riang bermain di area taman pembangunan program Kotaku | Asron

Kota, Wartatasik.com – Program Kotaku (Kota tanpa Kumuh) mampu menyulap tata estitika lingkungan di masyarakat, yang semula kumuh jadi asri dan nyaman.

Kotaku merupakan program pusat untuk meminimalisasikan kawasan kumuh di daerah. Kota Tasikmalaya sendiri memiliki visi misi yaitu peningkatan kualitas lingkungan permukiman dan menganggarkan Dana APBD Kota dengan nilai pekerjaan Rp 445 juta.

Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perawaskim), sukses melaksanakan program tersebut, di tahun 2019 ini saja terdapat tujuh titik realisasi Program Kotaku.

Sebanyak delapan kriteria harus terealiasasi demi tercapainya program yang bersumber dari APBN ini seperti pengaspalan, drainase, lingkungan bersih dan lainnya.

Pengawas Pengelola Teknis Seksi Infrastruktur Permukiman Dinas Perawaskim Kota Tasikmalaya Endang Suryana mengatakan, dari tujuh titik program ini dua diantaranya melalui sistem lelang, salah satunya penataan kawasan kumuh di Kel Panyingkiran, Kecamatan Indihiang.

“Alhamdulillah realisasi penataan kumuh sudah mencapai 95 persen,” ucapnya saat diwawancara Wartatasik.com disela monev ke lokasi pengerjaan Kotaku di Panyingkiran, Senin (23/12/2019).

Dikatakannya, masyarakat disekitar lokasi Kotaku sangat menyambut baik, ini dilihat dari  rumah masyarakat disepadan sungai sekarang sudah dibenahi sehingga nampak bersih dan rapih.

Foto Bersama, Pihak Dinas Perawaskim bersama warga, konsultan dan Pemborong | Asron

“Malah masyarakat antusias membuka warung. Malahan posisi belakang rumah warga kini bisa dijadikan depan, lantaran kondisinya jadi nyaman,” tambahnya.

Apalagi lanjut Endang, saat malam hari area tersebut banyak lampu penerangan sehingga masyarakat bisa menambah penghasilan dari jualannya.

“Sehingga program Kotaku juga bisa mendongkrak roda perekonomian di masyarakat,” tambahnya.

Saking menyambut baik program Kotaku dilingkungannya, ada tokoh masyarakat yang juga pelaku seni pembuatan patung dengan menyumbang sejumlah hasil karyanya dan disimpan di area tersebut.

Disinggung tentang pengerjaan area yang berada disamping sungai Ciloseh, Endang mengaku sebelum melaksanakan menata bantaran sungai, pihaknya minta izin dulu ke BBWS Banjar, karena sungainya dibawah ruang lingkupnya.

“Bahkan dari pihak BBWS sendiri, sering melaksanakan monitoring kesini,” ucap Endang mengakhiri.

Ditempat yang sama, Udan selaku pihak ketiga dari rekanan pemborong mengatakan bahwa pengerjaannya itu sudah dimulai pekerjaan dari bulan Oktober 2019 lalu.

“Nilai pekerjaan sebesar Rp 472 juta. Nama giatnya sendiri Penataan Kawasan Kumuh Kel panyingkiran, Kecamatan Indihiang. Inshaalloh Semua pengerjaan kami targetkn hari Rabu ini beres,” ucapnya.

Ia mengatakan ada sejumlah sarana di area tersebut, yakni lampu lampu hias temaram, tempat duduk, empat bangunan gazebo, tempat bermain anak-anak serta ada spot selfi untuk warga sekitar.

Tahap finishing saat ini adalah penanaman pohon dan pengoprasian penerangan lampu serta penyelesaian pemasangan paving blok, “Kami optimis, besok masyarakat Panyingkiran sudah bisa menikmati hasil pembangunan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat sekitar Abah Eful Solehudin mengaku senang dan menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Kota Tasikmalaya atas program tersebut.

“Kami bersama pengurus ke RT an siap memelihara dan menjaga kebersihan dan keberadaan area ini. Karena warga disini punya rasa memiliki tempat disini. Sekali lagi kami atas nama warga disini ucapkan terimakasih kepada pemerintah,” singkatnya. Asron

Pengawas teknis pelaksanaan Kotaku di Kelurahan Panyingkiran, Indihiang Kota Tasikmalaya Endang Suryana | Asron

Berita Terkait