Jakarta, wartatasik.com – Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang mencapai 14.001 atau naik 0,41 % pada Senin (7/5) merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi saat ini belum jelas strategi apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Lebih lanjut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa masalah pelemahan ini baru akan dibawa di Rapat Dewan Gubernur (RDG) pasa tanggal 16-17 Mei yang akan datang. Untuk itu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melihat pemerintah tidak serius dan cenderung main-main dengan masalah tersebut.
“Kami minta pemerintah jangan main-main dengan pelemahan nilai tukar rupiah ini, apalagi pak darmin bilang baru akan dibahas di Rapat Dewan Gubernur 16 mei nanti, ini kan aneh. Rupiah udah naik sekarang masak dibahas nanti, ” Ujar Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi kepada wartatasik.com, Rabu (09/05/2018)
Irfan beralasan bahwa kenaikan nilai tukar dollar ini akan sangat berdampak pada semua aspek, terutama masalah impor. Karena menurutnya, impor negara indonesia sangat besar dan itu juga menyangkut komoditas bahan-bahan pokok.
“Kita saat ini masih banyak impor komoditas bahan-bahan pokok seperti beras, jadi kalau harga dollar naik tentu harga impor kita juga akan naik, ” tambah Irfan.
Sebagaimana yang diberitakan, Mengutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Senin (7/5) mencapai Rp 14.001 per dollar AS atau melemah 0,41% dibandingkan pekan lalu. Namun, pemerintah melalui menterinya Darmin Nasution mengatakan bahwa masyarakat jangan panik dan khawatir dengan pelemahan rupiah tersebut.
“Kita disuruh gak panik sama pemerintah tapi faktanya sekarang begini, dollar 14 ribu. Makanya sejak awal kami mau berdialog dengan Bu Sri mulyani, atau mempertemukan dia dengan rizal ramli dalam satu forum, kita lihat siapa yang benar, ” tandas Irfan. Asron