Dedi Mulyadi Ingin Rumah Sakit di Jabar Lebih Banyak dari DKI Jakarta

Dedi Mulyadi bersama Mak Manah (70), asal Bekasi yang mengalami depresi | Dok. Net

Bekasi, Wartatasik.com Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menginginkan fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat lebih banyak dari fasilitas kesehatan di DKI Jakarta. Alasannya, jumlah penduduk di Provinsi Jabar sekitar 47 juta orang, lebih banyak dibanding penduduk ibu kota Jakarta.

“Saya akan bangun fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di Jawa Barat melebihi Ibu Kota Jakarta. Permasalahan kesehatan di Jawa Barat sangat serius dan perlu peningkatan sarana pelayanan kesehatan segera,” jelas Dedi saat berada di Kampung Kobak, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin lalu (5/3/2018).

Dedi menambahkan, selain harus dibangun rumah sakit rujukan sekelas RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat juga perlu membangun rumah sakit penyakit spesialis, seperti rumah sakit jiwa, paru-paru, kanker, jantung dan mata, sehingga warga miskin dengan penyakit berat tersebut akan semuanya tertangani.

“Saya sudah bilang juga kan, Jawa Barat itu perlu penambahan rumah sakit sekelas RSHS, dan juga penambahan rumah sakit jiwa, paru-paru dan spesialis lainnya. Pokoknya, fasilitas kesehatannya harus lebih banyak dari Jakarta,” jelas dia. Dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, rencana program satu dokter satu desa akan mudah terkoneksi dalam pelaksanaanya. Setiap dokter nantinya yang melakukan analisa lingkungan penyebab penyakit, tindakan pencegahan dan pengobatan di suatu desa tersebut, bisa langsung mendapatkan pelayanan lengkap di rumah sakit besar terdekat.

“Nantinya terkoneksi dengan rencana program satu desa satu dokter. Kenapa serius? Buktinya di beberapa kampung banyak yang menderita penyakit serius dan perlu penanganan khusus. Kalau ditanya dananya cukup? Anggaran Jabar cukup, mari buka-bukaan anggaran sama saya,” ungkapnya. Pengelolaan dan pelayanan rumah sakit nantinya pun harus terkoneksi melalui sistem online. Dengan demikian, permasalahan data penyakit dan warga sakit di setiap desa akan terhubung ke rumah sakit rujukan yang lokasinya lebih dekat dengan perkampungan.

“Jadi nanti ada lima tambahan rumah sakit setara RSHS di bekas keresidenan Jabar, dokter di desa yang dekat ke RS Cirebon ya Cirebon, desa yang dekat ke RS Tasik rujukannya ya ke Garut atau ke Tasik. Jadi permasalahan kesehatan warga cepat tertangani dan tertanggulangi,” tambahnya. Diberitakan sebelumnya, selama blusukan bertemu warga, Dedi menemukan banyak penderita penyakit paru-paru serta kulit di Kampung Kobak, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin lalu (5/3/2018). Sebelumnya, di beberapa kampung di Bekasi, Karawang, Sukabumi, Indramayu, Cirebon dan daerah lainnya, dirinya selalu menemukan masalah kesehatan warga tak mampu. Kendalanya selalu permasalahan ekonomi dan tentunya kondisi seperti ini menjadi tanggung jawab pemerintah. kompas.com | Wartatasik.com

Berita Terkait