Dedi Mulyadi Sebut Program “Juragan Empang” Mampu Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja

Cawagub Jabar Dedi Mulyadi, sedang bertemu dengan para buruh ternak ikan lele dan gurame di Indramayu, Senin lalu (26/3/2018)

Regional, Wartatasik.com Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan akan menciptakan jutaan lapangan kerja bagi masyarakat dengan cara budidaya ikan dan mencetak para juragan empang jika terpilih di Pilkada Jabar. Selama ini, jenis ikan tawar khususnya gurame dan lele sangat diminati di pasaran dan harganya selalu stabil tanpa dipengaruhi musim. Gagasan Dedi ini muncul saat bertemu para buruh ternak ikan gurame dan lele di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin lalu (26/3/2018).

“Kita bisa menciptakan 10 juta peternak baru. Modal usahanya kan hanya sekali kita berikan. Asalkan, mereka harus bisa mengelola produksi dan marketing-nya. Mereka bisa tumbuh menjadi peternak mandiri tanpa bergantung pada orang lain,” jelas Dedi di hadapan para buruh ternak ikan tersebut. Cara ini diyakininya dapat mengubah tukang menjadi pemilik atau juragan. Langkah ini pun telah dilakukannya dan berhasil selama dirinya memimpin Purwakarta dua periode melalui ternak domba. Dari awalnya hanya buruh kini menjadi pemilik.

Buruh ternak tersebut diberikan bantuan modal berupa ternak domba agar dapat dikembangbiakan. Hasilnya, buruh ternak yang rata-rata masih usia sekolah tersebut kini memiliki ternak sendiri. “Populasi domba di Purwakarta bahkan melebihi jumlah penduduk di sana. Jumlah domba ada 1 Juta ekor, sementara penduduknya 960.000 orang saja. Saya kok optimistis ya, bisa melakukan hal yang sama di tingkat Jawa Barat, dalam konteks swasembada ternak,” kata dia.

Sementara itu, Triyono (30) mengaku gembira dan terlihat penasaran dengan cara yang akan dilakukan Dedi Mulyadi tersebut. Selama ini penghasilannya sebagai buruh ternak ikan di desa tersebut sangat kecil tapi cukup untuk keperluan kesehariannya saja. Kecuali, saat panen lele atau gurame berlangsung.

“Kalau sedang musim tebar sekarang, paling dapat Rp 30.000 sehari. Itu pun kan harus dibagi 10 orang teman-teman di sini. Beda lagi kalau lele atau guramenya dipanen, sehari bisa Rp 50.000 – Rp 70.000 per orang,” katanya. Buruh ternak ikan di desa tersebut bukan tidak ingin berdikari. Pengetahuan dan hal teknis untuk beternak ikan lele dan gurame sudah mereka miliki. Akan tetapi, akses permodalan masih menjadi masalah bagi mereka untuk memulai usaha. kompas.com | Wartatasik.com

Berita Terkait