Survei LSI: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 43,2 Persen dan Ridwan-Uu 39,3 Persen

Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat | Dok. Net

Regional, Wartatasik.com Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait para kandidat di Pilkada Jawa Barat.

Hasilnya, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM4Jabar) meraih elektabilitas tertinggi dengan nilai 43,2 persen. Disusul Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu 39,3 persen. Kemudian, Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau pasangan Asyik memiliki angka elektabilitas 8,2 persen dan TB Hasanudin-Anton Charliyan atau pasangan Hasanah mendapat 4,1 persen.

Survei yang mengikutsertakan 440 responden ini menyisakan angka 5,2 persen untuk jumlah pemilih Jabar yang belum menentukan pilihan. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 4,8 persen. Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah mengatakan, sosok Dedi Mulyadi menjadi determinan kemenangan pasangan DM4Jabar. Keberadaannya dalam pasangan tersebut, menurut dia, berhasil mendongkrak elektabilitas.

“Dalam konteks pasangan dua DM, terlihat sekali peranan Dedi Mulyadi sebagai wakil berhasil mendongkrak elektabilitas. Ini berbeda di pasangan Rindu, keberadaan Uu malah menurunkan elektabilitas,” ungkapnya, Senin (16/4/2018), dalam keterangan tertulisnya.

Berdasarkan data, Deddy Mizwar secara personal masih kalah tipis dari Ridwan Kamil dengan nilai elektabilitas 38,9 persen berbanding 40,8 persen. Berkat kerja keras Dedi Mulyadi, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bergerak naik ke angka 43,2 persen. Sementara elektabilitas Rindu turun ke angka 39,3 persen.

Kondisi ini, menurut Toto, tidak terlepas dari elektabilitas personal Dedi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur yang berada di angka 38,0 persen. Persentase ini jauh meninggalkan Uu Ruzhanul Ulum yang berada di kisaran 16,8 persen. Elektabilitas Uu masih kalah tipis dari Ahmad Syaikhu di angka 18,9 persen.

“Dedi Mulyadi memiliki angka pemilih militan yang sangat tinggi, yaitu 26,6 persen. Sementara Uu hanya punya pemilih militan 12,5 persen,” katanya. Toto menjelaskan, kondisi sulit tengah mendera pasangan Rindu di Pilkada Jawa Barat. Jika tidak ada pergerakan massif dari pasangan tersebut untuk meraih simpati publik Jawa Barat, ia sangsi Rindu bisa menang. Apalagi, tidak mudah bagi kandidat pasangan calon untuk melakukan rebound dalam kondisi penurunan elektabilitas.

“Ini lampu kuning bagi pasangan Rindu, pelan-pelan bisa kalah dalam pertarungan,” ucapnya. Melihat rentang waktu kampanye yang tersisa, Toto menjelaskan, hanya money politics atau tsunami politik yang bisa mengalahkan pasangan DM4Jabar. Dalam surveinya, 61,1 persen pemilih Rindu akan beralih ke pasangan DM4Jabar jika terjadi tsunami politik. Begitupun 46,7 persen pemilih pasangan DM4Jabar akan beralih ke pasangan Rindu jika terjadi hal yang sama.

“Pertarungannya hanya tinggal di dua pasangan ini karena terjadi persaingan yang merata. Semua segmen demografis, seperti jender, suku, agama, pendidikan, tingkat penghasilan, dan zona wilayah, itu sudah terpolarisasi. Pasangan Rindu dan DM4Jabar saling mengungguli dan saling mengalahkan,” katanya. kompas.com | Wartatasik.com

Berita Terkait