Bantu Ketersediaan Darah, Kalangan Muda Tasik Sukses Kembangkan ‘Give Blood App’

Give Blood Community bekerjasama dengan Lakpesdam PC NU Kota Tasikmalaya menggelar Tadarus Teknologi, dengan tema Menciptakan Inklusi Social Impact Melalui Inovasi Teknologi Informasi, bertempat di Kantor Lakpesdam, Jl. Situ Gede No.51 Selaawi Tasikmalaya, Sabtu (18/05/2019). | dokpri

Kota, Wartatasik.com – Give Blood Community bekerjasama dengan Lakpesdam PC NU Kota Tasikmalaya menggelar Tadarus Teknologi, dengan tema Menciptakan Inklusi Social Impact Melalui Inovasi Teknologi Informasi, bertempat di Kantor Lakpesdam, Jl. Situ Gede No.51 Selaawi Tasikmalaya, Sabtu (18/05/2019).

Kegiatan tersebut digelar bertujuan untuk mendorong inovasi digital seperti aplikasi donor darah ‘Give Blood App’ bagi kalangan muda di Tasikmalaya.

Salah satu pengurus Give Blood Community, Zulkarnain Lubis dalam pemaparannya mengatakan, anak muda di tahun 1990-an berlomba untuk mereformasi birokrasi.

Sedangkan anak muda ditahun sekarang lanjutnya, lebih banyak berkontribusi dalam bidang Teknologi Informasi.

“Perancangan aplikasi ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan akan darah yang sangat tinggi di masyarakat, yang tidak sebanding lurus dengan jumlah pendonor darah,” katanya.

Konsep awal Give Blood tambahnya, adalah mempertemukan antara pencari darah dengan pendonor darah.

“Kami berharap, dengan adanya aplikasi ini bisa menjawab kebutuhan darah yang cukup tinggi dibanyak daerah di Indonesia. Saat ini aplikasi ini mulai efektif di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Bogor,” ujarnya.

“Harapannya aplikasi ini juga bisa menyebar sampai ke daerah-daerah,” sebutnya.

Give Blood lahir karena pihaknya melihat permasalahan, ia (Give Blood-red) lahir karena kebutuhan. Orang mendonorkan darah dengan sukarela melalui PMI.

Give Blood App | Capture

“Kami memilki ide bahwa, biasanya yang kita ajak adalah pihak/komunitas yang selalu donor darah ke PMI. Tapi darah kita itu belum pernah tahu didonorkan kepada siapa? Kami ingin mengajak tiga stakeholder sekaligus, yaitu PMI,” katanya lagi.

Ia menambahkan, orang yang membutuhkan dan pendonor darah untuk menjadi bagian penting dalam pengembangan system donor darah berbasis aplikasi.

“Dengan aplikasi pendonor darah akan tahu darahnya didonorkan kepada siapa. Melalui system seperti itu, kami sebetulnya sedang memperkuat nilai-nilai empati dan kemanusiaan antara orang yang mendonorkan darah dan pendonor,” imbuhnya.

Aplikasi Give Blood sendiri didirikan oleh lima orang saja, awalnya sempat pesimistis aplikasi ini akan berhasil.

“Karena kita hanya berangkat dari ide, dan tanpa modal yang besar. Didirikan dari tahun 2017, launching 2018 dan mulai efektif tahun 2019 atau tahun ini,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Lakpesdam PCNU Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat mengatakan, Lakpesdam focus dalam penguatan sumber daya masyarakat berbasis komunitas dengan menggunakan pendekatan inklusi sosial.

“Give Blood Community menjadi salah satu mitra kami yang konsen dalam gerakan donor darah dan berhasil mengembangkan Social Start-Up yang memungkinkan masyarakat untuk menemukan pendonor darah berbasis Android,” kata Ajat.

Ajat mengungkapkan, jumlah kebutuhan darah di Tasikmalaya cukup tinggi, banyak sekali permintaan darah berseliweran di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.

“Banyak kejadian darah kosong di PMI, sehingga aplikasi ini bisa menjadi solusi untuk membantu ketersediaan darah di Tasikmlaya,” harapnya.

Kegiatan Tadarus Teknologi, dengan tema Menciptakan Inklusi Social Impact Melalui Inovasi Teknologi Informasi itu diikuti oleh para mahasiswa, aktivis, pegiat IT, Komunitas Sahabat Anak, Forum Bhinneka Tunggal Ika dan JAI. Asron

Berita Terkait