Budaya Wiwit Kopi dan Malam Suro di Jombang, Jawa Timur

Credit: Foto Warga Kampung Adat Segunung sedang mengadakan wiwitan di Jombang | Dokpri – 7 Maret 2023

Referensi – Kopi adalah salah satu minuman yang menjadi favorit banyak orang. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia memiliki beragam jenis kopi yang terkenal di berbagai negara. Namun, tahukah Anda bahwa ada kopi yang dibuat dengan cara yang unik dan berbeda dari yang lain?

Pada Artikel kali ini, saya selaku penulis yang juga berstatus sebagai Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur Prodi Pariwisata, membuat artikel ini guna melengkapi tugas Studi Independen. Saya melakukan Observasi dalam Pengembangan Desa Wisata di Jombang, Jawa Timur.

Dalam tulisan ini, saya ingin menceritakan dan memberitahu informasi yang saya dapatkan dalam observasi mengenai Budaya Wiwit Kopi dan Malam Suro.

Di Kampung Adat Segunung, sebuah desa yang terletak di daerah Jombang, Jawa Timur, ada sebuah desa wisata yang sangat dikenal dengan perkebunan kopinya, yang dikenal dengan nama Budaya Wiwit Kopi.

Budaya Wiwit Kopi ini memiliki cara unik dalam membuat kopi. Selain menggunakan biji kopi pilihan dan berkualitas, Wiwit Kopi juga menggunakan teknik kopi tubruk dengan air yang sangat panas. Teknik ini membuat rasa kopi lebih kuat dan aroma yang khas.

Tak hanya itu, wiwit kopi juga menjaga keberlanjutan kopi dengan cara menanam sendiri bibit kopi di kebun mereka dan memberikan pelatihan kepada petani lokal yang ingin belajar tentang cara menanam dan memproses kopi yang baik.

Dengan demikian, Budaya Wiwit Kopi memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungan sekitar dan komunitas petani lokal.

Selain di Kampung Adat Segunung,Malam Suro merupakan budaya atau tradisi perayaan yang penting bagi masyarakat Jawa.

Hal ini tercermin dari kegiatan dan ritual yang dilakukan pada Malam Suro yang mengandung makna kebersamaan, kepercayaan, dan spiritualitas di Kampung Adat Segunung.

Wiwit Kopi Malam Suro juga mengikuti prinsip budaya berkelanjutan, dengan teknik wiwit kopi menanam bibit kopi sendiri dan memberikan pelatihan kepada petani lokal.

Sedangkan Malam Suro memiliki suasana yang berbeda dari di Segunung, yaitu suasana yang lebih berbudaya dan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.

Dalam rangka menjaga keberlanjutan dan berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat sekitar,Wiwit Kopi juga menggunakan kemasan kopi yang ramah lingkungan.

Kemasan kopi yang terbuat dari bahan-bahan alami ini dapat diurai dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Dengan inovasi dan prinsip kopi berkelanjutan yang diusung, Wiwit Kopi di Kampung Adat Segunung dan Malam Suro semakin dikenal dan diminati oleh banyak orang. Semogakopi-kopi berkualitas dari Budaya Wiwit Kopi dapat semakin banyak dikenal danmemberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

** Artikel ini dibuat untuk luaran Studi Independen Pariwisata UPN Veteran Jawa Timur,
atas nama mahasiswa Rachmad Ridho Alif P (20045010065)
dengan bimbingan dosen lbu Dr. Yudiana Indriastuti, S.Sos. M.Si.

Berita Terkait