Debat Cabup Cawabup Dikeluhkan Masyarakat: Perhatikan juga yang tidak Punya Kuota

Debat cabup dan cawabup Kabupaten Tasikmalaya | Ist

Kab, Wartatasik.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020. Pelaksanaan debat ini digelar di Ruang Rapat paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kamis malam (05/11/2020).

“Kami mengadakan Debat Publik ini di masa pandemi Covid 19. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain pakai masker, cek suhu tubuh calon, jaga jarak. Jumlah orang yang hadir di ruang paripurna ini dibatasi sesuai PKPU nomor 13,” ucap Zamzam Jamaludin, Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya.

Dirinya mengucapkan selamat untuk para calon saling beradu argumentasi dan menyampaikan visi misi kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,” sehingga masyarakat bisa mendengarkan paparan para calon untuk jadi referensi anda memilih 9 Desember mendatang,” ungkap Zamzam.

Jalanya debat diikuti empat pasangan Calon bupati dan wakilnya. Pasangan Nomor Urut 1 Azis Rismaya Mahfud dan Haris Sanjaya dengan Visi Mewujudkan Tasikmalaya Berkharisma, Unggul dan Inovatif.

Pasangan nomor urut 2 Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin, dengan semangat gotong royong, mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya yang Religius, Sejahtera, Unggul dan berdaya saing.

Pasangan nomor urut 3 Cep Zamzam Dzulfikar Nur dan Padil Karsoma, dengan Kabupaten Tasikmalaya Baru Yang Religius Islami, Mandiri, Maju dan Sejahtera Berbasis Pesantren.

Iwan Iip Paoz dengan terwujudnya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya Yang Maju, Sejahtera dan religius yang maju unggul dan sejahtera, SDM yang unggul, kualitas kesehatan kuantitas kesehatan dan mempritotaskan program berbasis pesantren.

Akan tetapi nada miring dari seorang warga asal kp Neglasari kecamatan Cikatomas Muldan (29). Ia menyebut tahu ada debat, namun disayangkan tidak bisa menyaksikan maksimal karena gangguan.

“Ketika melihat di medsos, entah kouta atau jaringan yang di lihat Rugreg gambarnya dan kadang ada suaranya, kadang engga ada, jadi saya kurang begitu jelas apa yg di sampaikan oleh semua kandidat,” papar Muldan.

Ia berpendapat, langkah bagusnya setiap penyelenggara pemilu (PPS) menyarankan untuk nonton bersama (nobar), karena saat ini kan tidak semua mempunyai Kouta atau hp android,” apalagi ekonomi masyarakat berbeda- beda kecuali di tayangkan nya TV nasional,” pungkasnya. Ndhie

Berita Terkait