Demo Masak Makanan Pendamping ASI sebagai Aksi Pencegahan Stunting

Suasana Demo Masak Makanan Pendamping ASI sebagai Aksi Pencegahan Stunting | dokpri

Surabaya, Wartatasik.com – Mahasiswa kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Demo Masak Makanan Pendamping ASI tau MPASI, Rabu (8/6) sebagai upaya peningkatan pemahaman terkait pentingnya pemberian MPASI bagi anak demi mencegah dan menekan kasus stunting di Mojokerto.

Kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Demo Masak Makanan Pendamping Asia tau MPASI bagi para ibu. Berlokasi di Dusun Sukorejo, Desa Srigading, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tepatnya pada kegiatan posyandu rutin, demo masak dihadiri oleh seluruh anggota kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur, bidan desa, perawat desa, kader posyandu, dan peserta posyandu.

Kegiatan ini dimulai dengan penjelasan terkait pentingnya pemberian MPASI kepada anak oleh perwakilan anggota kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur. Menurut penjelasannya, MPASI penting diberikan bagi anak usia minimal 6 bulan demi memberikan gizi seimbang bagi anak.

Dimulai pukul 09.00, perwakilan anggota kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan demo masak. Menu yang dimasak adalah pudding labu susu. Selain penyampaian materi, kelompok 108 KKNT-MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur juga membagikan langsung hasil demo masak kepada anak-anak peserta posyandu.

Labu dipilih menjadi bahan utama karena kandungannya yang kaya akan antioksidan, serat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, zinc, dan folat. Kandungan pada labu ini yang menjadikan labu bermanfaat untuk memperlancar pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menjaga Kesehatan pada mata, dan masih banyak lagi.

Demo Masak Makanan Pendamping ASI sebagai Aksi Pencegahan Stunting | dokpri

Adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi para ibu untuk memberikan gizi seimbang pada anaknya melalui MPASI karena hal tersebut penting bagi pertumbuhan anak sekaligus mencegah stunting.

Dilansir dari Alodoc, World Health Organization atau WHO menyarankan MPASI yang diberikan kepada anak harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang proporsional. Hal tersebut penting bagi masa pertumbuhan anak cukup gizi.

Kemenkes menjelaskan anak dengan usia 6-9 bulan dapat diberi MPASI yang bertesktur halus, seperti bubur. Setelah anak berusia 6-12 bulan atau lebih dapat diberi makanan dengan tekstur sedikit kasar yang dicincang halus. ***

Berita Terkait