Jalin Silaturahmi, PMI Kota Tasik Inisiasi Pertemukan KDD dan POPTI

Jalin Silaturahmi, PMI Kota Tasik Inisiasi Pertemukan Pendonor dan Penerima Darah | Suslia

Kota, Wartatasik.comPalang Merah Indonesia Kota Tasikmalaya menggelar silaturahmi Keluarga Donor Darah (KDD) dengan penerima donor darah yaitu Persatuan Orangtua Penderita Thalesemia Indonesia (POPTI), di Gedung Juang, Senin (26/12/2022)

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya Drs H Rahmat Kurnia, M.Si menyampaikan kegiatan silaturahmi Keluarga Donor Darah (KDD) dengan Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) bahwa selain dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar pendonor darah dengan penerima donor darah yang saat ini diwakili oleh penderita thalasemia saling mengetahui, saling mengenal dan saling berterimakasih.

“Yang tidak kalah pentingnya dalam acara silaturahmi saat ini kami dari PMI Kota Tasikmalaya juga mengadakan diskusi dan akan menjawab atau memberikan penjelasan beberapa pertanyaan yang sering muncul,” ucap H Rahmat.

Jika kebetulan bukan peserta BPJS Kesehatan katanya dan memerlukan darah, mengapa harus bayar dikarenakan darahnya diambil dari keluarga sendiri.

“Dan masih banyak pertanyaan masyarakat yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,ucap ketua PMI Kota Tasikmalaya,” ujarnya.

“Yang harus direspon dan pada kesempatan silaturahmi ini kami mengajak berdiskusi untuk membahasnya, supaya semua hadir pada kegiatan ini bisa menjelaskan kepada seluruh lapisan masyarakat,” harapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan kegiatan silaturahmi yang diinisiasi oleh PMI Kota Tasikmalaya merupakan momentum yang luar biasa, “Agar program kita dapat berjalan dengan baik, kemanfaatan fasilitas PMI bisa kita rasakan semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya perbulan itu katanya lagi, dari data yang dimiliki itu mencapai 2000 labu. Untuk kebutuhan darah para penderita Thalasemia perbulannya mencapai 500 labu.

“Sedangkan kemampuan kita perbulannya baru sekitar 600 labu. Jadi darah yang tersedia hanya 100 labu,” imbuhnya.

Dari 100 labu itu katanya, perbulan dibagi untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) bersalin akibat pendarahan, dibagi untuk yang terkena musibah kecelakaan lalu lintas dan belum lagi penyakit lainnya yang membutuhkan tranfusi.

“Betapa banyak kebutuhan darah, kurangnya luar biasa yang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu donor darah ini menjadi hal yang sangat strategis,” katanya.

Pada kegiatan silaturahmi ini ditandaskannya, dirangkaikan pula dengan pemberian penghargaan kepada 5 nominasi Keluarga Donor Darah beserta jumlah pendonor.

“Yang berhasil meraih peringkat pertama yaitu KSR Unsil yang mengadakan kegiatan donor darah sebanyak 6 x dengan jumlah pendonor sebanyak 348,” tandasnya. Sus

Berita Terkait