Kerja Bareng Disdik Kota Tasik, FKKKG Gelar Pelatihan TIK

Photo bersama usai pendidikan dan pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dasar | Suslia

Kota, Wartatasik.com – FKKKG (Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya menggelar pendidikan dan pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dasar yang berlangsung di Aula Universitas Perjuangan (Unper), Selasa (03/03/2020).

Kadisdik Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi sangat mengapresiasi kegiatan yang positif ini dan kerelaan guru dengan swadaya dalam rangka meningkatkan kualitas dan potensi guru dalam pelajaran IT.

“Apalagi pelajaran IT tidak ada yang khusus, di zaman sekarang sangatlah dibutuhkan, paling tidak bisa mengoperasikan, sebab kalau tidak bisa menyeimbangkan maka akan ketinggalan,” ucapnya.

Budiaman meminta kepada rekan guru yang belum punya kemampuan untuk mengoperasikan IT, disarankan agar mengikuti kegiatan ini, supaya kelak bisa berinovasi dan bisa mengadaptasi sesuatu hal.

“Dan bisa diimplementasikan sehingga ada hal baru yang berguna untuk peningkatan anak didik yang ada,” ungkapnya.

Di tempat sama Ketua FKKKG kota Tasikmalaya Purnomo Saputro menambahkan, bahwa guru pun tidak bisa mengelak dari perubahan zaman, akan tetapi kenyataannya para guru tidak terlalu konsen disitu.

“Pada tahun 2015 sudah terlihat ketika UKG, setelah dianalisis ternyata para guru tidak begitu menguasai komputer,” tuturnya.

Lantaran itu, di tahun 2020 ini Kepala Bidang GTK Disdik Kota Tasikmalaya menyarankan supaya guru mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi di bidang IT, dan FKKKG sebagai forum kelompok kerja guru memfasilitasi kegiatan ini.

“Kedepannya semua guru ikut dengan kegiatan ini, karena ada sekitar 5 persen (ikut pelatihan) dari guru SD yang ada di Kota Tasikmalaya, dan peserta yang ada sekarang berjumlah 110 orang. Sedangkan jumlah guru ada sekitar 2000 an,” paparnya.

Menurut Purnomo, animo guru sebenarnya sudah sangat baik, karena di tahun 2016 pernah mengadakan kegiatan pelatihan seperti ini. Adapun dalam empat hari peserta ada 100 orang dan pada saat itu target hanya 80 orang.

“Alhamdulillah, sekarang tahun 2020 ada 110 orang. Kami berharap gadget yang mereka pegang bisa dipergunakan di dalam kelas untuk pembelajaran sampai ke evaluasinya,” imbuh Purnomo.

Namun jelasnya, para guru terkendala dengan izin kepala sekolah karena standar pelatihan adalah 32 jam, dan harus berjalan full tiga hari, sebab itu maka dilaksanakan setelah jam mengajar serta minimal lima hari dalam seminggu.

Kegiatan ini paparnya, diadakan secara mandiri karena keterbatasan anggaran dari Disdik Kota Tasikmalaya yang tidak mungkin mengakomodir semua guru.

“Maka itu anggarannya swadaya karena sadar bahwa sesuatu aspek yang harus dikeluarkan ketika mendapatkan tunjangan profesi adalah salah satunya yaitu pengembangan diri,” pungkasnya. Suslia

Berita Terkait