Lagi-lagi SDA, Sejumlah Tokoh Minta Pengerjaan Benteng Sungai Dekat Makam Sembahdalem Dihentikan

Proyek Bidang SDA Dinas PUTR Terus Menuai Masalah, Ada Apa? | Ist

Kota, Wartatasik.com – Sejumlah proyek Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kota Tasikmalaya terus menuai permasalahan dan harus mendapatkan perhatian khusus dari Wali Kota Tasikmalaya.

Bidang SDA dinilai tak berkutik menyoal problematika masalah di lapangan, pasalnya meski ragam berita miring terus mencuat, tak ada tindakan tegas kepada rekanan pemborong.

Seperti contoh pembangunan tembok aliran sungai di jalan Swaka dekat makam Sembahdalem, Kelurahan Mangkubumi.

Para tokoh masyarakat setempat mempertanyakan legalitas dan transparansi pekerjaan tersebut kepada para pekerja dan mandornya, namun mereka tidak bisa menjawabnya.

“Disini seperti pekerjaan tak bertuan, tidak ada papan informasi. Itu kan penting untuk transparansi, entah sultan mana yang punya pekerjaan ini,” terang Diki kepada wartawan, Senin (04/09/2021).

Dirinya menduga, sebelum mulai pekerjaan tak ada sosialisasi kepada masyarakat, terutama pada sang pemilik lahan. Sehingga rentan disebut penyerobotan lahan lantaran tak ada laporan dari kontraktor ke si empunya tanah.

“Coba akang lihat, itu bisa disebut penyerobotan lahan, karena tidak ada koordinasi sama pemilik lahan. Saya juga takutnya nanti ini jadi pertanyaan oleh warga terutama pemilik lahan,” ungkap Diki.

Pihaknya meminta kepada para pekerja untuk menghentikan sementara kegiatan tersebut sebelum semuanya terkoordinasi, sampai prosesnya ditempuh.

Klik berita terkait:

Tidak Hanya Papan Informasi, Proyek Siluman Ki Lempeng
tanpa Direksi Keet, SDA Kemana?

Benteng Aliran Sungai Pajagan ‘Rungkad’, 
Ketua RT: Diduga Asal-asalan

Menanggapi itu pengawas Proyek Agus, mengaku sudah koordinasi dengan pihak Muspika Kecamatan Mangkubumi, namun baru sebatas laporan secara lisan. Sementara, pemberitahuan ke pemilik lahan belum laporan, hanya saja lewat ketua RT setempat.

“Ke kelurahan, kecamatan dan polsek, kami sudah melapor kang, tapi baru secara lisan. Nah kalau ke pemilik lahan, memang belum, baru ke rt nya saja,” terang Agus.

Terkait permintaan tokoh untuk dihentikan sementara, Agus menyebut sudah melaporkan ke atasannya agar segera dikoordinasikan dengan pihak pihak terkait.

“Kalau papan proyek baru mau dipasang. Nah untuk pekerjaan saya akan bicara dulu sama atasan saya supaya berkoordinasi dengan pihak pihak terkait,” tutupnya.  Tim

Berita Terkait