Manfaatan Lahan Tidur, Danwingdikkal Studi Banding ke Perkebunan dengan Konsep Green House

Manfaatan Lahan Tidur, Danwingdikkal Studi Banding ke Perkebunan dengan Konsep Green House | Ist

Kota, Wartatasik.com – Komandan Wing Pendidikan Pembekalan Kolonel Kal Supana, S.E., M.M. didampingi Kepala Dinas Operasi Wing Pendidikan Pembekalan Letkol Kal Dian Mulyana, M.Han dan Kepala Pengadaan Wing Pendidikan Pembekalan Kapten Kal Sunu Arieyanto melakukan Studi Banding ke perkebunan di Kecamatan Gobras, Tasikmalaya.

Kegiatan tersebut, dalam rangka perencanaan pemanfaatan lahan tidur di area Wing Pendidikan Pembekalan dengan rencana konsep Green House, Selasa (27/7/2021).

Sebelumnya, Komandan bersilaturahmi H. Cece Insan Kamil, Wakil Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Condong, Yayasan Islamiyah Pondok Pesantren Condoh yang merupakan rekanan Danwingdikkal.

Dalam kesempatan itu, membahas kerja sama dalam pengelolaan lahan tidur di area Wing Pendidikan Pembekalan agar dapat difungsikan sebagai kebun yang memproduksi tanaman bahan pokok, sayuran, maupun buah-buahan dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

Wakasek MI Condong H. Cece mengajak Danwingdikkal untuk sekaligus mengunjungi salah satu rekannya Maman pengelola kebun melon dengan Konsep Green House yang berada di Kecamatan Gobras agar dapat melihat secara langsung sistem perkebunan modern.

Pasalnya, di perkebunan seluas 90 m2 terdapat ratusan bibit buah melon dibudidayakan secara hidroponik. Maman selaku pengelola perkebunan tersebut mengungkapkan, bahwa teknik budidaya melon dengan metode hidroponik mempunyai banyak keunggulan.

“Dengan menggunakan metode hidroponik ini tanaman tidak akan kekurangan nutrisi karena nutrisi yang diberikan terlarut dalam air dan lebih mudah diserap oleh akar, selain itu metode hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga sangat cocok diaplikasikan di lahan terbatas atau bahkan pekarangan rumah,” tutur Maman.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, melon-melon yang ditanam dengan metode hidropopnik memiliki keunggulan, yaitu rasa melonnya lebih manis, perawatan tidak sulit dan masa panennya 60 hari sekali dibandingkan metode konvensional yang memerlukan waktu panen yang lebih lama.

Sementara itu, Komandan Wing Pendidikan Pembekalan Kolonel Kal Supana, S.E., M.M. terkesan dengan pengelolaan Green House dan budidaya melon tersebut.

“Dalam Green House, itu hama tidak bisa masuk, terlindung dari berbagai cuaca, lalu kualitas tanamannya sendiri lebih baik dari konvensional karena terlindungi dari hama dan cuaca tadi,” ucap Supana.

Tentunya lanjut ia, semua metode baik Green House maupun budidaya melon dengan hidroponik yang ada di kebun ini akan dapat dijadikan masukan dan aplikasikan di Wingdikkal.

“Mengingat Wingdikkal memiliki area berupa lahan tidur yang cukup luas, sehingga akan lebih bermanfaat apabila diolah menjadi perkebunan,” tandasnya. Ndhie.

Berita Terkait