Penanganan dan Pengelolaan Sampah tak Maksimal, PC PMII Kota Tasik Gelar Aksi Teatrikal

Pengelolaan Sampah di Kota Tasik tak Maksimal, PC PMII Kota Tasik Gelar Aksi Teatrikal | Ist

Sehingga menimbulkan bau tidak sedap, tentu ini sangat jauh dengan selogan Tasik Kota Resik, seperti kurang maksimalnya armada pengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara…

Kota, Wartatasik.com – Permasalahan sampah di Kota Tasikmalaya harus menjadi perhatian serius oleh Pemerintah, dikarenakan Dinas Lingkungan Hidup dalam penanganan dan pengelolaan sampah tidak maksimal.

Untuk itu PC PMII Kota Tasik menggelar aksi teatrikal di Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (18/06/2021).

Menurutnya, Plt Wali Kota Tasikmalaya dan DPRD harus melakukan evaluasi kepada Dinas terkait terhadap penanggulangan sampah. Pasalnya, masih banyaknya sampah yang berserakan dijalan.

“Sehingga menimbulkan bau tidak sedap, tentu ini sangat jauh dengan selogan Tasik Kota Resik, seperti kurang maksimalnya armada pengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara,” ujar Asep.

Ditambah terangnya, dengan perilaku masyarakat yang membuang sampah masih banyak yang tidak membedakan antara sampah organik dan non organik.

“Maka dari itu tidak bisa dipungkiri, volume sampah semakin hari kian bertambah dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, terus ditambah kurangnya bank sampah yang ada di setiap wilayah kota Tasikmalaya,” terangnya.

Padahal kata Asep, regulasi bank sampah ini tertera didalam Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 ketika Dinas Terkait tidak menjalankan aturan tersebut, maka sanksi administratiflah yang mereka langgar.

Bukan hanya persoalan bau terhadap lingkungan tumpukan sampah, Asep menyebut, juga bisa menimbulkan banyak penyakit seperti DBD, Diare dan lainnya.

“Ditambah situsasi pandemi covid-19 saat ini yang masih belum selesai jangan sampai ditambah dengan beberapa persoalan penyakit yang muncul diakibatkan oleh penumpukan sampah yang tidak kelola dengan baik,” ungkapnya.

Asep menegaskan, pemerintah harus bekerjasama dengan semua elemen untuk dapat melakukan inovasi penganan dan pengelolaan sampah supaya dapat dikelola dengan baik.

“Seperti memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, karena ketika masyarkat tau dalam melakukan tata kelola sampah dengan benar tentu dapat meminimalisir penumpukan sampah,” tegasnya.

Asep menyinggung Dinas terkait jangan hanya berkutat dengan persoalan anggaran untuk membuat bank sampah, karena itu bisa menggunakan potensi yang ada ketika masyarakat tahu dan paham mengenai tata kelola sampah.

“Mereka dapat membuat bank sampah secara mandiri, dikarenakan sampah sendiri sebenarnya bisa menghasilkan nilai rupiah jika dikelola dengan benar,” pungkasnya. Asron.

Berita Terkait