Si Manis yang Tersingkirkan, Agus: Untuk Bertahan Saya Tersandung Modal

Si Manis yang Tersingkirkan, Agus: Untuk Bertahan Saya Tersandung Modal | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Aromanis merupakan jajanan yang tentunya dikenal masyarakat era 80-an bahkan sempat menjadi primadona terutama kalangan anak-anak adalah sejenis makanan yang terbuat dari gula pasir perpaduan warna dan diberi pewarna supaya menarik.

Disuatu Kegiatan milangkala padepokan Taji Wulung yang ke-12 yang dilaksanakan di Situ Gede, Agus Sujono (58) Asal Cirebon yang menikah dengan Imas orang Singaparna seorang penjual Aromanis.

“Sebelumnya, saya bekerja di pabrik textile, tetapi karena perusahaannya bangkrut karena terdampak pandemic dan semua karyawan diberhentikan tanpa pesangon. Akhirnya saya pulang kampung istri di Singaparna,” ucap Agus, Senin (19/12/2022).

Dia mengatakan bahwa dirinya masih mempunyai anak yang sekolah SMP dan SMA memang masih sangat butuh biaya, “Sedangkan hasil penjualan aromanis ini paling habis maksimal sekitar Rp. 100/110 ribu paling minim dapat 30/40 ribu,” ujarnya.

Diakuinya, dia sering beredar dari Singaparna, Cihideung, Cilembang, Cilingga, “Seperti sekarang karena tahu ada kegiatan milangkala Taji Wulung, maka saya kesini (Situ Gede), berangkat dari rumah menuju Kota Tasikmalaya saya naik angkutan umum,” ungkapnya.

Dikatakannya, keuntungannya bisa diperhitungkan ketika ada pameran seperti pasar malam, “Namun saya tidak bisa ikut karena keterbatasannya, seperti halnya roda tidak punya, dan mesin pemutar tidak seperti saat ini hanya diputar manual,” jelasnya.

Dalam sehari-hari dirinya jualan masih menggunakan manual yang di gowes tangan, terlebih sekarang banyak beranekaragam jenis jajanan dan makanan membuat Aromanis sedikit terkesampingkan.

“Butuh perhatian dan sokongan modal untuk pedagang seperti ini agar bisa bertahan,” pungkasnya berharap. Sus

Berita Terkait