Warkop Tasik Berbincang Bersama Wali Kota Bahas Nasib Guru Honorer dan Tendik

Warkop Tasik Berbincang Bersama Wali Kota Bahas Nasib Guru Honorer dan Tendik | Suslia

Kota, Wartatasik.com – Warung Diskusi Komunikasi Persoalan Tasikmalaya (Warkop Tasik) menggelar silaturahmi ngopi bareng wali kota bersama guru honorer dan tenaga pendidikan di Villa Bumi Ambu, Jumat (29/72022).

Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tasikmalaya serta sejumlah tenaga pendidikan dan honorer Kota Tasikmalaya.

Wali Kota Tasikmalaya Drs HM Yusuf yang sengaja bersilaturahmi dengan para honorer, menjabarkan terkait isu honorer di kota Tasikmalaya.

Wali Kota menjelaskan, mereka yang belum terangkat dalam program P3K ini untuk segera di usulkan ke pemerintah pusat. Memudian akan berhitung anggarannya yang dibebankan ke daerah.

“Semoga semua bisa terselesaikan di tahun ini, berharap di akhir jabatan saya, semua selasai. Karena ini keterkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat mereka menginginkan percepatan dengan pengakatan P3K termasuk operator, dan linier,” ucapnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Pendidikan kota Tasikmalaya Ir Hj Ely Suminar MP menjelaskan kepada awak media terkait honorer. Ia menyebut, diangkatan 3 ini tersisa sebanyak 366 orang dan lulus 127 orang, sisanya ada mekanisme penilaian di sekolahnya.

Tahun 2023 kata Ely, tenaga keguruan masih ada, tendik ada di SMP, SD belum ada, BKPSDM baru mengajukan tanaga guru. Karena di Tasikmalaya, masih kekuarangan PNS, sisanya tenaga guru.

“Dengan kegiatan diskusi pertemuan ini, terdapat satu kesimpulan sesuai yang diharapkan, honorer berjuang bersama Disdik. Krisis kekurangan guru hampir merata di seluruh Indonesia,” jelas Ely.

Salah satu anggota Warkop Tasikmalaya Asyamsah Timutiah alias Kang Aconk yang menginisiasi kegiatan tersebut mengatakan, ini adalah gerakan baru bahwa menyampaian aspirasi tidak hanya harus dengan demo aksi.

“Seperti halnya silaturhami dan ngopi bareng ini, karena sudah beberapa tahap yang berhasil dengan guru honorer dan ini tahap ketiga,” beber Aconk.

Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi percontohan, menjadikan suasana lebih kondusif dan lebih didengar. Bukan berarti tidak boleh demo, tapi kepada siapapun dari pergerakan bisa merapat kepada Warkop.

“Ini bukan semata spontanitas, karena Warkop ini sudah dijalin dari tahun-tahun sebelumnya, dan berharap menjadi percontohan dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah,” pungkasnya. Suslia.

Berita Terkait