Dinas LH Kota Tasik ‘Kaget’ Dengar IPAL Jadi Sarang Cebong dan Jentik Nyamuk?

Kasi Pengendalian Pencemaran Wiwin Nuraeni, ST, MPSDA

Kota, Wartatasik.com – Menanggapi pemberitaan sebelumnya mengenai temuan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) yang jadi sarang cebong dan jentik nyamuk disikapi serius Dinas LH Kota Tasikmalaya melalui Kasi Pengendalian Pencemaran Wiwin Nuraeni, ST, MPSDA, kepada Wartatasik.com, Selasa (12/02/2019).

Ia mengatakan bahwa dirinya bersama tim dari intansi lainnya baru melakukan pengawasan IPAL TA 2016/2017 lalu, “Untuk lima IPAL yang dimaksud belum kami lakukan pengawasan, karena belum menerima laporan dari dinas terkait,” ujarnya, Selasa 12 Februari 2019, kemarin.

Namun pihaknya ikut angkat bicara tentang permasalahan IPAL di Kota Tasik. Seharusnya sebelum dibangun Puskesmas sudah ada perhitungan, apalagi jika memiliki rawat inap harus terbaca berapa keluar masuk limbahnya.

“Harus ada koordinasi dulu dengan LH, akhirnya kan malah jadi sarang nyamuk, airnya tergenang, karena IPAL-nya tidak difungsikan,“ ujarnya, Selasa 12 Februari 2019, kemarin.

Klik berita terkait >>> Jadi Sarang Cebong dan Jentik Nyamuk, Lima IPAL di Sejumlah Puskesmas di Kota Tasik Patut di Audit?

Wiwin mengaku, khusus Lima IPAL TA 2018 itu pihaknya belum melakukan pengawasan kelapangan, “Kita baru melaksanakan pendataan untuk masuk list tim. Idealnya IPAL Puskesmas begitu selesai pembangunannya harus segera dioperasikan, terlebih Puskesmas-puskesmas terkait sudah melaksanakan pelayanan kesehatan,” katanya.

“Ini menjadi konsen kita untuk melakukan pembinaan kepada beberapa Puskesmas. Karena Ipal yang tak berfungsi akan mengakibatkan permasalahan fatal terkait pencemaran lingkungan. Apalagi bak IPAL nya dijadikan sarang jentik nyamuk, dan kami akui tim juga temui kasus seperti itu pada saat melakukan pengawasan kelapangan,“ imbunya.

Pihaknya sudah merekap dan melaporkan hasil pengawasan IPAL yang dua tahun kebelakang (tidak termasuk yang lima,red) sudah dituangkan dalam surat untuk disampaikan ke Dinkes berikut temuan beberapa kondisi fisiknya memang rusak.

Selain itu, Wiwin pun mendapat temuan terdapat juga air yang tidak terkoneksi baik, “Kami akan evaluasi lagi, ternyata sirkulasi airnya bermasalah, kebanyakan debitnya kecil sehingga tidak ada pengolahan limbah,“ imbuhnya.

Wiwin mengakui, dulu sebelum pembangunan, Dinas LH hanya melakukan pengawasan saja terhadap Puskesmas, “Ada sejumlah IPAL yang sudah berjalan seperti Puskesmas Bantar, Bungursari, Tamansari dan Cibeureum,” pungkasnya. Tim

Berita Terkait