Program Pembangunan Dinas Perawaskim Kota Tasik Lainnya: SPAM, Kotaku dan Jalan Lingkungan

Bangunan Reservoar (penampungan air) | dok wartatasik

Kota, Wartatasik.com – Program pembangunan sukses lainnya Dinas Perumahan Rakyat dan Pengawasan Pemukiman (Perawaskim) Kota Tasikmalaya melalui Bidang Pemukiman sudah bangun puluhan lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Tak seperti dulu pelayanannya SPAM dengan tabung hidran umum, sebab kini sudah berbentuk sambungan rumah seperti PDAM. Adapun DED pipa distribusi sekitar 80 miliar sudah dibuat.

Kepala Dinas Perawaskim Yono S Karso mengatakan, sambungan SPAM yang sudah terpasang sampai akhir tahun 2018 sebanyak 2693 sambungan rumah.

“Pembangunan SPAM dikerjakan dari 2012 dan kini terdapat 40 lokasi yang sudah tersebar di berbagai Kelurahan,” ucapnya, Kamis (17/10/2019).

Diterangkan Yono, pihaknya tahun 2019 ini sedang membangun dua SPAM di Purbaratu dan Cibeureum dengan kapasitas dua liter per detik.

“Satu liter per detik saja bisa melayani 100 rumah jika dihitung teknis,” ujarnya.

Sumber air SPAM sendiri bervariasi mulai dengan sistem penyaluran gravitasi, perpompaan, air bawah tanah (pengeboran).

Namun karena terkendala anggaran, Dinas Perawaskim belum bisa memanfaatkan secara maksimal sehingga pengelolaan diserahkan ke kelompok masyarakat setempat.

“Kedepannya kita sudah rencana terkait air minum membuat UPTD dan embrio nya PDAM,” tuturnya.

Klik berita terkait >>> Kadis Perawaskim Beberkan Program Pembangunan, Diantaranya Fasilitasi Fasum Fasos dan Rutilahu

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Pengawasan Pemukiman (Perawaskim) Kota Tasikmalaya Yono S Karso | asron

Masih pembangunan di bidang yang sama kata Yono, terkait sanitasi, berdasarkan data dari program kotaku sudah terlayani 58 persen disetiap Kepala Keluarga (KK).

RPJMD untuk pembangunan prasarana air limbah (septik tank) dibangun oleh Pemkot Tasikmalaya dan program Kotaku yang tersebar di 180 lokasi dan yang tak punya lahan dibangun dibawah gang.

“Karena lokasi di gang, saya sudah bicara ke wali kota jika penyedotan bisa pakai selang panjang atau kendaraan roda tiga. Mudah-mudahan tahun 2021 sudah mulai pengadaan,” harapnya.

Diterangkan Yono, Dinas Perawaskim memiliki program L2T2 yaitu layanan pengukur tinja terjadwal sehingga limbah masyarakat bisa teratasi, terlebih nanti ada UPTD-nya.

“Selama ini UPTD SPALD belum disibukan karena septik tank nya masih baru. Alhamdulillah mobil tengki kita sudah bertambah yang tadinya dua kini jadi tiga,” imbuh ia.

Dinas Perawaskim ditahun 2018 sudah membangun jalan lingkungan sepanjang 5 km lebih
dan 5516 meter drainase.

“Sementara ini tahun 2019 saya belum miliki data berapa yang akan terbangun karena proses berjalan,” jelasnya.

Sebelum kegiatan 2020, Yono menghimbau agar para lurah mendata jalan lingkungan di daerah terpencil agar bisa dirapatkan dulu untuk pembagian tugas.

Mengenai kawasan kumuh, pendataan tahun 2013 yang dituangkan dalam keputusan Wali Kota seluas 276,14 hektar dan mulai 2014 ditangani atau intervensi.

Untuk diketahui, terdapat delapan indikator bebas kawasan kumuh yaitu jalan lingkungan, drainase, ruang terbuka hijau, sanitasi, air minum, sampah, penataan, bangunan dan damkar” kata Yono.

“Sekarang akhir 2018 sisanya 105 hektar dan tersisa hanya 10 hektar lagi. Semoga tahun 2020 kawasan kumuh bisa tuntas,” tandasnya. Asron

Berikut dokumentasinya >>>

Monev prmbangunan SPAM oleh Dinas Perawaskim Kota Tasikmalaya | dok Perawaskim
Monev prmbangunan SPAM oleh Dinas Perawaskim Kota Tasikmalaya | dok Perawaskim
Monev prmbangunan Septic tank komunal oleh Dinas Perawaskim Kota Tasikmalaya | dok Perawaskim
Monev prmbangunan Septic tank komunal oleh Dinas Perawaskim Kota Tasikmalaya | dok Perawaskim

Berita Terkait