Kab, Wartatasik.com – Kp. Cikadu Desa Linggasirna, Kec Sariwangi – Kabupaten Tasikmalaya sejak lama merupakan sentra pengrajin kerai atau anyaman berbahan belahan batang bambu.
Hal ini ditopang dengan banyaknya pohon kerai (bambu) yang ada di perkebunan warga dan dimanfaatkannya oleh Organisasi Pemuda Cikadu (OPC) modifikasi anyaman bambu ini sebagai penambah penghasilan para pemuda.
Salah satu Tokoh Pemuda setempat Lalan jaelani mengatakan, keahlian membuat anyaman kerai sudah diwariskan secara turun-temurun. Akan tetapi timpalnya, kerai ini berbeda dengan yang biasa.
“Kerai ini disebut kerai hias karena bisa dilukis dengan gambar yang indah dan bisa disesuaikan sesuai keinginan pembeli,” paparnya, Sabtu (15/08/2020).
Ditempat yang sama Dede Syihabudin menambahkan, keahlian anyaman kerai hias ini sudah menjadi keunggulan sebagian para pemuda Desa Linggasirna.
Mereka pun tambahnya, tidak pernah segan menurunkan keahlianya membuat anyaman berkualitas kepada para pemuda.
“Dengan menggunakan mesin anyaman tradisional, setiap harinya para pemuda OPC ini membuat kerai hias untuk menghasilkan barang yang berkualitas,” katanya.
Sementara, perajin kerai Adis afandi mengaku sudah lama menjadi seorang perajin kerai, dan hasil kerajinan tangannya tersebut sudah bisa di pasarkan di wilayah Tasikmalaya.
“Kerai hias ini biasanya digunakan juga untuk menutup bagian depan rumah dari terik panas matahari dan juga hujan,” kata Adis
Kerai ini kata Adis, dirajut sedemikian rupa dengan tali sehingga tersusun rapi dan bisa juga di gulung dan di tambah lukisan dengan gambar yang menarik atau sesuai gambar yang di inginkan oleh pemesan.
Kegunaannya, disamping untuk bisa media tadah air hujan ataupun tiupan angin saat turun hujan, juga bisa meminimalisir masuknya cahaya yang masuk ke rumah.
“Bentuknya yang terlihat natural dan memiliki nilai seni, kerai juga terlihat cantik jika dijadikan hiasan outdoor rumah kita. Bahkan bisa juga dipakai untuk dekorasi di dalam rumah,” pungkas Adis. Ndhie
