Peringati 16 Tahun Kematian Pejuang HAM, Teduhi Tasik: Spirit Munir Harus Kita Ambil

Suasana acara diskusi yang digelar oleh sejumlah pemuda mengatasnamakan ‘Teduhi Tasik’ atas peringatan kematian Munir | Asron

Kota, Wartatasik.com – Sebuah kedai bernama Waroeng Dialog Kopi, yang terletak dipinggir sawah sudut Kota Tasikmalaya tepatnya di Mekarjaya Kel Cilamajang Kec Kawalu menjadi tempat diselenggarakannya malam peringatan 16 tahun kematian Munir, pejuang HAM yang diduga tewas dibunuh di pesawat dalam perjalanan ke Belanda, 7 September 2004 silam.

Sekelompok anak muda penggiat literasi yang menamakan dirinya “Teduhi Tasik” menjadi penyelenggara acara ini. Lukman Nulhakim sebagai salah satu panitia ketika ditemui di sela-sela acara mengatakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai trigger pergerakan kepemudaan menuju arah yang positif, sosok Munir dijadikan inspirasi atas gigihnya dalam memperjuangkan apa yang dia yakini benar.

Sementara, Jurnalis Tiko Heryanto yang menjadi pembicara mengatakan bahwa jumlah pemuda di Indonesia adalah bonus demografi ini akan menjadi bonus atau menjadi bencana tergantung pemuda terebut.

“Bahwa kegiatan ini sebagai tanggung jawab moril dan keberpihakan kita pada kebenaran, walaupun tidak berdampak besar paling tidak kita sudah berbuat,” paparnya, Minggu (07/09/2020).

Ia berharap acara-acara diskusi seperti ini rutin diselenggarakan, “mengangkat tema-tema aktual sehingga pemuda bisa bermanfaat untuk lingkungan sosialnya.” ujar Tiko.

“Kita patut bersyukur di pelosok kampung nun jauh dari Ibu Kota, api lilin penghormatan terhadap Alm. Munir menyala seiring masih menyalanya harapan kita tentang penuntasan kasus Munir,” tandasnya.

Ist

Ditempat yang sama, Budayawan Tasikmalaya Kang Tatang Pahat yang juga jadi pembicara memberikan pemaparan bahwa bagaimana seorang Munir konsisten memperjuangkan orang-orang yang tertindas.

Tatang berharap kasus ini segera diselesaikan dengan terungkapnya dalang pembunuh Munir tersebut. “Spiritnya yang harus kita ambil, Munir harus menjadi teladan generasi muda,” ucapnya.

Aktivis HMI Fikri dikriansyah sebagai moderator mengatakan bahwa acara ini harus rutin diselenggarakan sebagai upaya memberikan sarana edukasi dan penambah wawasan generasi muda ditengah gempuran modernisasi.

Hadir dalam malam peringatan kematian Munir itu, puluhan anak muda yang terlihat begitu antusias mengikuti acara sampai selesai. Mereka berharap keadilan bisa terus ditegakkan, dan dalangnya bisa segera terungkap.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh H. M. Syabih Ashadi sebagai tokoh masyarakat setempat. “Inilah yang diharapkan dari pemuda, bagaimana mereka bisa memetik hikmah dan menarik inspirasi dari setiap kejadian, termasuk dari kasus pembunuhan Munir ini,” ujarnya.

“Sehingga semangat kepedulian Munir bisa diaplikasikan ditengah masyarakat” ujarnya.

Berdasarkan pantau wartatasik.com acara yang berlangsung sekitar tiga jam berlangsung lancar. Selain diskusi diisi juga live akustik serta pemutaran film dokumenter tentang Munir. Asron

 

Berita Terkait