Kolaborasi Mahasiswa KKN-T 11 UTM dengan Posyandu Guna Mengupayakan Kelangsungan Pemeriksaan Kesmas di Dusun Segunung

Dokumentasi kegiatan pemeriksaan lansia | dokpri

Jombang, Wartatasik.comKalian pasti sudah tidak asing jika mendengar Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Posyandu sendiri tidak hanya diperuntukkan bagi balita, tetapi juga lansia lho.

Pada 06 Juni 2022, mahasiswa KKN-T 11 bekerjasama dengan Posyandu Dusun Segunung, Kecamatan Wonosalam, Jombang melakukan Posyandu Balita dan Lansia. Antusias warga dalam kegiatan Posyandu sangat tinggi.

Posyandu dilakukan dengan dua sesi, sesi pertama untuk ibu hamil, bayi, dan balita kemudian sesi kedua dilanjut dengan lansia.

Posyandu merupakan hal yang wajib dilakukan secara rutin. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu, anak, dan masyaraat usia lanjut.

Secara umum, tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (ibu hamil, melahirkan, dan nifas).

Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi, meskipun dari tahun ketahun sudah mengalami penurunan.

Bagi masyarakat usia lanjut Posyandu bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada masyarakat lanjut usia.

Kegiatan Posyandu yang dilakukan pada Dusun Segunung terdiri dari empat program bagi ibu hamil dan balita, meliputi; program kesehatan ibu hamil dan menyusui, program kesehatan bayi dan anak balita, imunisasi, dan pemantauan status gizi.

Sedang untuk lansia meliputi; konsultasi dan pemeriksaan kebiasaan, pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti pemeriksaan asam urat, kolesterol dan gula darah, dan pemberin makanan tambahan.

Pada program kesehatan ibu hamil dan menyusui, pelayanan yang diberikan meliputi; pemeriksaan kehamilan dan pemantauan gizi, konsultasi terkait persiapan persalinan dan pemberian ASI, mendapatkan vaksin TT bagi ibu hamil untuk mencegah penyakit tetanus, ibu mendapatkan suplemen vitamin A dan tablet zat besi yang baik dikonsumsi selama masa menyusui.

Program kesehatan bayi dan anak balita menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak sejak dini.

Pada balita, pelayanan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang.

Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau KMS (kartu menuju sehat).

Posyandu adalah salah satu pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan imunisasi wajib. Imunisasi wajib merupakan salah satu program pemerintah yang mengharuskan setiap anak usia di bawah 1 tahun melakukan vaksinasi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan, yaitu imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB.

Pemantauan status gizi. Melalui kegiatan pemantauan gizi, posyandu berperan penting dalam mencegah risiko stunting pada anak.

Pelayanan gizi di posyandu meliputi penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen.

Pada ibu hamil, apabila ditemukan ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) atau balita yang pertumbuhannya tidak sesuai usia, kader posyandu dapat merujuk pasien ke puskesmas.

Pelayanan Posyandu lansia meliputi pelayan kesehatan dengan mencatat pola makan, cara mandi, dan rutinitas buang air, kemampuan untuk berjalan dan berpakaian, kemampuan untuk turun atau naik tempat tidur, kemandirian lansia tersebut, pemeriksaan kondisi mental, pemeriksaan status gizi, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti pemeriksaan asam urat, kolesterol dan gula darah.

Posyandu juga dapat melakukan pelayanan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Hal ini dilakukan oleh kader Posyandu lansia dengan memberikan penyuluhan kepada lansia tentang makanan yang sehat dan bergizi yang perlu dikonsumsi.

Untuk memudahkan, para lansia akan mendapatkan contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi yang dibutuhkan, dengan menggunakan bahan makanan yang sehat dan bergizi.

Posyandu lansia dapat memberikan rujukan ke PUSKESMAS apabila ada kondisi yang memerlukan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan kesehatan untuk lansia dapat dilaksanakan di Posyandu lansia. Namun, bagi lansia yang kesulitan untuk keluar rumah, akan ada kader yang mengunjunginya secara langung.

Sebagai infomasi tambahan, pentingnya mengikuti kegiatan Posyandu adalah untuk mengetahui beragam informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian ASI, MPASI dan pencegahan penyakit, memantau tumbuh kembang anak, sehingga anak terhindar dari risiko kekurangan gizi atau gizi buruk, mendeteksi sejak dini bila terdapat kelainan pada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sehingga penanganan dapat segera dilakukan, memberikan imunisasi lengkap.

Dokumentasi pengukuran berat badan balita oleh mahasiswa KKN | dokpri

Posyandu juga dapat menjadi sarana bagi para ibu untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak, baik dengan petugas kesehatan maupun dengan peserta Posyandu lainnya.

Dengan pengetahuan yang baik, diharapkan kualitas kesehatan ibu dan anak dapat meningkat. Pihak Posyandu juga bisa segera merujuk anak ke dokter atau fasilitas kesehatan jika anak mengalami sakit demam, batuk, pilek dan diare, serta saat berat badan anak berada di bawah garis merah.

Adanya kegiatan Posyandu untuk balita dan lansia yang merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN-T 11 dengan bidan desa dan kader Posyandu diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat.

Masyarakat yang mengikuti kegiatan Posyandu merasa sangat senang karena adanya Posyandu ini dapat dimanfaatkan sebagai media memantau pertumbuhan dan kesehatan anak serta orang tua.

Deteksi dini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menghindarkan dari resiko yang berbahaya bagi kesehatan terutama pada masa new normal seperti saat ini.**

DPL    : Albitar Septian Syarifudin, S.Pd.,M.Pd

Penulis : Sintiya Pebriani

Berita Terkait