Kota, Wartatasik.com – Mungkin banyak orang jaman sekarang tidak tahu bahkan serasa asing atas olaharaga yang berasal dari tanah sunda. Yah namanya, Ulin Peupeuhan seakan terpinggirkan oleh olahraga modern, pasalnya seni beladiri ini tidak masuk ke KONI.
Konon menurut cerita, kerajaan sunda tidak pernah ditaklukkan karena memiliki beladiri khas yang tidak dipunyai yang lain, raja raja sunda menguasai Peuhpeuhan ini,
Menurut Ketua Umum Ulin Peupeuhan Aditia Mutiami Prakosa, bahwa olahraga peuhpeuhan ini, berbeda dengan beladiri yang dipelajari oleh masyarakat umum lainnya, “Teknik peuhpeuhan sendiri yaitu fokus opensif tidak ada pertahanan, lebih dominan menyerang,” tuturnya, Minggu (12/04/2020).
Lanjutnya, beladiri zaman dulu berbeda dengan bela diri modern, filosopinya begitu kuat, bahwa peupeuhan bukan sekedar latihan ‘meupeuh’ tapi lebih kepada keberanian.
“Memang di Peuhpeuhan diajarkan yang namanya berani. Tapi tidak itu saja, melainkan juga penuh dengan kewaspadaan. Arti kata Peupeuhan adalah pukulan, atau mainpo (main poepoehan) dan ini adalah gerakan tradisional, untuk itu beladiri ini tidak masuk KONI,” jelasnya
Aditia menilai bahwa Peupeuhan ini akan lebih nyambung jika berada dibawah naungan FORMI, karena yang mewadahi olahraga tradisional.
Untuk di Kota Tasikmalaya tambah Aditia, aktifitasnya sudah berjalan cukup lama dan latihannya setiap hari Minggu di depan Gedung Kesenian, jalan lingkar Dadaha.
Ia mengaku sangat terbuka jika ada yang minat dan hendak bergabung bisa datang ke kediamannya di jalan Bantarsari, Leuwikidang, atau bisa langsung bergabung saat sedang latihan didepan Gedung Kesenian.
“Dari Peupeuhan ini bisa diikuti oleh semua usia, perempuan dan laki laki. Tujuannya sendiri adalah untuk menjaga diri dan membentuk karakter,” pungkasnya. Suslia