Anda Penderita Maag atau Gerd, Namun Khawatir Berpuasa? Berikut ini Tips Amannya

Anda Penderita Maag atau Gerd, Namun Khawatir Berpuasa? Berikut ini Tips Amannya | dokNet

Tangerang, Wartatasik.comAda ketakutan sebagian orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti maag maupun gerd dalam menjalani ibadah puasa.

Gerd atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam).

Sedangkan penyakit maag disebut sebagai dispepsia/gastritis, yakni penyakit akibat peradangan di dinding lambung. Kondisi ini biasanya ditandai nyeri pada ulu hati.

Dilansir BeritaSatu.com bahwa Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD Tangerang, dr Dedy Sudrajat SpPD-KGEH mengatakan, dua gangguan kesehatan ini tentu akan mengganggu bagi penderitanya menjalani ibadah puasa, karena berkaitan dengan sistem cerna dan pengaturan jadwal makan berbeda.

Lantas, bagaimana orang dengan penyakit maag ataupun gerd bisa menjalankan ibadah puasa? Tenang saja, berikut adalah cara nyaman melakukan puasa.

Yakni, jangan makan berlebihan saat sahur dan berbuka. Makanlah secara perlahan dan secukupnya, “Karena makan makanan dalam jumlah banyak dan berlebih dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja keras,” kata Dedy, Selasa (12/03/2024).

Sebaiknya, lanjut Ia, hindari konsumsi makanan yang mengandung asam, pedas, serta bersantan karena akan merangsang asam lambung keluar lebih banyak.

“Selain itu kurangi juga makan makanan yang banyak mengandung gas seperti kubis/ kol, sawi, nangka. Serta hindari pula minuman berkafein seperti kopi, teh juga minuman bersoda,” jelasnya.

Konsumsi makan ringan saat mengawali berbuka puasa, tambahnya, tidak makan dan minum selama satu hari membuat perut lapar dan kosong tentunya kondisi ini membuat penderita tidak sabar untuk langsung makan besar sebagai balas dendam.

“Namun itu merupakan tindakan yang salah. Lambung memerlukan penyesuaian terlebih dahulu secara perlahan sehingga tidak kaget,” ungkap Dedy.

Saat berbuka, katanya lagi, sebaiknya diawali dengan konsumsi makanan ringan, cemilan ringan dan sehat seperti pisang atau biskuit. Setelah itu dilanjutkan dengan makan besar.

Selanjutnya, makanlah secara perlahan dan hindari makan sembari mengobrol. Makan yang terlalu cepat apalagi sambil berbicara menyebabkan banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag.

“Hindari tidur setelah makan. Perilaku ini biasanya dilakukan setelah makan sahur. Setelah makan sebaiknya tidak langsung tidur, hal ini akan membuat tekanan dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan,” tegasnya.

Disarankan, katanya, jika ingin tidur, 1-2 jam setelah makan sahur atau buka puasa. Jika terpaksa harus tidur setelah makan, maka posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung.

Lalu, kendalikan emosi. Selain karena saat sedang menjalankan ibadah puasa, pengendalian emosi ini juga dapat menurunkan tingkat stres dengan cara yang positif dan baik seperti istirahat sejenak jika lelah serta lakukan teknik relaksasi ataupun latihan pernapasan.

Kepada yang memiliki gangguan kesehatan maag atau gerd yang akut tentunya akan mengubah waktu dalam konsumsi obat-obatan, “Hal ini bisa disiasati agar tidak kambuh dengan mengonsumsi obat pereda maag mendekati waktu imsak, sesaat setelah berbuka puasa serta sebelum tidur,” imbuhnya.

“Dengan mengonsumsi obat secara rutin dan memperhatikan segala makanan yang dikonsumsi beserta polanya, diharapkan puasa yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam guna mendapatkan pemeriksaan medis yang tepat,” pungkas Dedy. Asron 

Berita Terkait