Dalam Kunker Menteri KUKM Kemarin, Wagub Jabar Anjurkan Pelaku UKM Melek Teknologi

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum acara Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di Pedopo lama, Jumat 05 April 2019 | Kominfo

Kabupaten, Wartatasik.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menganjurkan pada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk lebih melek teknologi agar dapat memanfaatkan perkembangan zaman yang pesat.

“Itu untuk mengembangkan usahanya supaya memacu produktivitas dan efisiensi memudahkan pelaku UKM sesuai dengan arahan Presiden yaitu Digital Untuk Melayani (DILAN),” ucap Uu saat sambutan acara Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di Pedopo lama, Jumat 05 April 2019.

Uu menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan aplikasi Laporan Akuntansi Usaha Mikro (Lamikro) yang dapat diunduh di smartphone. Aplikasi ini merupakan sistem pembukuan akuntansi sederhana untuk usaha mikro yang bisa digunakan melalui smartphone dengan sistem operasi android.

“Aplikasi Lamikro sudah dibuat dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas untuk digunakan pelaku usaha mikro,” tuturnya.

Klik berita terkait >>> Jumat Pagi Tadi, Pemkab Tasik Terima Kunker Menteri KUKM

Uu menambahkan, secara statistik laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat meningkat walaupun melambat, hal tersebut didukung oleh perkembangan nilai ekspor luar negeri yang terus meningkat.

Sebab kata Uu, laju inflasi dari 2017-2018 cenderung meningkat yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

“Inflasi merupakan sinyal positif meningkatnya pendapatan. Jumlah pengangguran terbuka secara persentase menurun termasuk jumlah penduduk miskin yang secara persentase juga menurun,” paparnya.

Uu menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan pelayanan penyediaan modal bagi usaha kecil, namun dibutuhkan program yang berorientasi pada masyarakat untuk memaksimalkan potensi pembangunan berbasis sumber daya manusia (SDM).

Menurut ia, jumlah usaha mikro kecil non pertanian di Jawa Barat sebesar 98,84 persen sedangkan usaha menengah besar sekitar 1,16 persen. Jawa Barat katanya, memiliki bonus demografi yang potensial yaitu sekitar 18 persen dari jumlah penduduk produktif di Indonesia yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dan 54 persen atau lebih.

“Dari setengah pekerja di Jawa Barat merupakan pekerja informal di sektor pertanian dan non pertanian,” pungkasnya. Redaksi.

Berita Terkait